Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia 14 Agustus 1961

Kompas.com - 14/08/2022, 08:25 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 61 tahun yang lalu atau tepatnya pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diresmikan di Indonesia.

Oleh sebab itu, setiap tanggal 14 Agustus di Indonesia selalu diperingati sebagai Hari Pramuka.

Perjalanan lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dimulai dari waktu zaman pendudukan Hindia-Belanda hingga kemerdekaan.

Bahkan Bapak Pandu Sedunia Lord Baden-Powell pernah singgah di wilayah Nusantara karena aktivitas kepanduan di Hindia-Belanda dinilai berkembang cukup baik.

Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857

Lantas, bagaimana sejarah kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia?

Sejarah awal gerakan Pramuka

Dikutip dari Pramuka, gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia sudah muncul sejak zaman Hindia-Belanda pada 1912.

Hal tersebut ditandai dengan dimulainya latian sekelompok pandu di Batavia (Jakarta) yang menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Pada 1914, cabang tersebut disahkan untuk berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia-Belanda.

Namun, anggota NIPV pada masa-masa awal dibentuk sebagian besar diikuti oleh pandu-pandu keturunan Belanda.

Baca juga: Hari Pramuka 14 Agustus, Ini Link Download Twibbon dan Cara Penggunaannya

Hymne Pramuka, lagu wajib Gerakan Pramuka Indonesia.SHUTTERSTOCK/Darmawan Hymne Pramuka, lagu wajib Gerakan Pramuka Indonesia.

Oleh sebab itu, pada 1916 kemudian berdiri suatu organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu pribumi atau bumiputera.

Organisasi tersebut bernama Javaansche Padvinders yang diprakarsai oleh Mangkunegara VII.

Setetelah Javaansche Padvinders terbentuk, kemudian muncul banyak organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan dan lainnya di wilayah Hindia-Belanda.

Organisasi-organisasi itu antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, dan banyak lainnya.

Baca juga: 35 Link Twibbon Hari Pramuka 14 Agustus


Pandu Indonesia di kancah internasional

Kepanduan di Hindia-Belanda berkembang cukup baik dan menarik perhatian dari Bapak Pandu Sedunia Lord Baden-Powell.

Sehingga pada Desember 1934, Lord-Baden Powell bersama istri dan anak-anaknya mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com