Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PSHT, Organisasi Silat di Indonesia yang Usianya 100 Tahun

Kompas.com - 09/08/2022, 15:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.

Hal itu setelah adanya konvoi rombongan pesilat PSHT yang diduga terlibat bentrok dengan warga di sejumlah daerah.

Di Malang, misalnya, tiga orang menjadi korban akibat insiden pertikaian antara PSHT dengan warga saat sedang konvoi.

Baca juga: Berawal dari Konvoi dan Tak Terima Ditegur, Kelompok Perguruan Silat di Malang Bentrok dengan Warga

Lantas, bagaimana sejarah PSHT?

Sejarah PSHT, perguruan silat berusia 1 abad

Perguruan silat PSHT mungkin menjadi salah satu organisasi silat yang tertua di Indonesia. 

Sebab menurut sejarahnya, PSHT didirikan pada 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetama.

PSHT semula bernama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC).

Ki Hadjar Hardjo Oetama merupakan murid dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo atau kerap dipanggil Eyang Suro yang menjadi cikal bakal PSHT.

Dikutip dari laman resmi PSHT, kelompok tersebut kemudian dicurigai oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai gerakan perlawanan, sehingga dibubarkan.

Tak hanya itu, Ki Hadjar Hardjo juga dibuang ke Jember, Cipinang, dan Padangpanjang, Sumatera Barat.

Sepulang dari masa pengasingan, ia kembali mengaktifkan SH PSC dengan mengganti nama "pencak" menjadi "pemuda" sebagai siasat agar tidak dibubarkan Belanda.

Nama SH PSC kemudian diubah lagi menjadi Setia Hati Terate pada 1942, atas usulan dari Soeratno Soerengpati, seorang tokoh pergerakan Indonesia.

Namun, saat itu SH Terate baru bersifat perguruan, bukan organisasi.

Baru pada 1948, perguruan SH Terate diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hari Terate yang dipimpin oleh Soetomo Mengkoedjojo.

Perubahan ini berdasarkan hasil konferensi yang diadakan di rumah Ki Hadjar Hardjo di desa Pelangbango, Madiun, Jawa Timur.

Saat itu, PSHT diketuai oleh Oetomo Mengkoewidjojo dan Darsono sebagai wakil.

Baca juga: Rombongan Pengendara Motor Vs Jukir di Titik Nol, Ini Tanggapan Polresta Yogyakarta

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com