Namun menurut Washington, sejauh ini belum ada pemberitahuan resmi akan adanya proyek pembangunan jembatan yang dijadikan alasan oleh para warga China dan Malaysia tersebut.
Meskipun sebelumnya dia menyebut pernah terdengar isu bahwa Malaysia akan membangun jembatan seperti alasan ketiga WNA tersebut.
"Banyak kejanggalan yang masih butuh pendalaman. Kami terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap mereka," kata Washington.
Baca juga: 6 Orang Diduga Intelijen Asing Ditangkap di Nunukan, Kaltara, Ada Apa?
Pihak Imigrasi Nunukan menemukan sejumlah kejanggalan dari kasus penangkapan ketiga WNA tersebut.
Hal itu membuat kecuriagaan adanya tujuan tertentu yang harus diungkap.
Berikut adalah temuan kejanggalan menurut Imigrasi Nunukan:
"Banyak pengakuan yang masih perlu pembuktian. Kami juga masih meminta fisik kontrak kerjanya, tendernya seperti apa, dan mencoba memastikan kebenaran dari pengakuan mereka," ungkap Washington.
Baca juga: Big Data, Intelijen, dan Pertahanan Keamanan Negara
Washington menyebut jika ketiganya berangkat secara resmi dari Malaysia menggunakan kapal Kaltara Express lalu turun di Pelabuhan Tunin Taka Nunukan pada Selasa (19/7/2022).
Setelah sampai di Indonesia, mereka menginap di sebuah hotel dengan dipandu WNI berinisial YF.
Keesokan harinya, mereka lalu menyeberang ke Pulau Sebatik dengan alasan untuk survei rencana pembangunan jembatan penghubung Sebatik-Indonesia ke Tawau-Malaysia.
Ketika di Sebatik mereka memotret sejumlah obyek, termasuk sejumlah aset militer milik TNI Angkatan Laut.