Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Insiden Flare di Tengah Laga Timnas Sepakbola Indonesia

Kompas.com - 04/07/2022, 11:25 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dilansir dari Kompas.com (5/9/2019), saat pertandingan memasuki menit ke-75, satu per satu oknum suporter tuan rumah dari tribun selatan turun ke lapangan dan mencoba menyerang suporter Malaysia yang menempati tribun sisi barat daya.

Selain memasuki lapangan, asap flare atau cerawat berwarna merah juga tampak mengepul di tengah-tengah suporter Malaysia.

Tidak berhenti di sana, suporter Indonesia yang mendominasi stadion juga meneriakkan yel-yel ancaman yang ditujukan kepada pendukung Malaysia.

Kericuhan yang terjadi memaksa pertandingan terhenti selama beberapa menit.

Saat itu, laga kembali dilanjutkan dan hasil akhir yang didapat adalah imbang 2-2.

Baca juga: Shin Tae-yong: Sudahilah Menyalakan Petasan dan Flare di Stadion

3. Kualifikasi Piala Asia U-19 (2013)

Insiden lain terjadi pada pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan pada penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 12 Oktober 2013.

Diberitakan Kompas.com (30/10/2013), atas kejadian itu, PSSI menerima teguran dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Sekjen PSSI Djoko Driyono mengungkapkan, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menegur PSSI soal tindakan penonton yang masih menyalakan flare saat tim nasional Indonesia U-19 melawan Korea Selatan pada pertandingan penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut.

"Kami menerima surat dari AFC pada 21 Oktober dan kami membalasnya sepekan kemudian. Kami diminta klarifikasi soal adanya flare saat melawan Korea Selatan," jelas Sekjen PSSI saat itu, Djoko Driyono.

Pihak PSSI pun tak mau tinggal diam, mereka mengirimkan banyak bukti yang menunjukkan bahwa penyelenggara telah mengupayakan banyak hal agar insiden penonton menyalakan flare tidak terjadi.

Salah satunya melalui kampanye "No flare, no fireworks, no banned".

(Sumber: Kompas.com/Celvin Moniq Supahutar, Alsadad Rudi, Ferryl Dennis/Editor: Aloysius Gonsaga AE, Eris Eka Jaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com