Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Berat Badan Usia 40 Tahun ke Atas secara Cepat

Kompas.com - 03/07/2022, 08:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Tubuh manusia terus mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia, terutama ketika memasuki usia 40 tahun.

Di usia 40 tahun ke atas, tubuh mengalami perubahan, salah satunya mudah gemuk. Hal ini lantaran gaya hidup yang tidak berubah di tengah penurunan aktivitas.

Seseorang, seiring dengan bertambahnya usia kerap kehilangan massa otot mereka karena aktivitas yang berkurang. Berkurangnya aktivitas itu menandakan bahwa energi yang dibutuhkan tubuh tidak terlalu banyak.

Oleh karena itu, gaya hidup perlu diubah seiring dengan bertambahnya usia.

Sebaliknya, seseorang yang tidak mengubah gaya hidupnya dan tetap makan dengan jumlah kalori yang sama setiap harinya seperti ketika ketika berusia 20 dan 30-an, maka berat badan pun akan mudah bertambah.

Pemikiran sederhana untuk menurunkan berat badan di usia 40 tahun adalah dengan membalikkan fakta yang ada, yakni dengan menjadi lebih aktif seperti sedia kala.

Kendati demikian, penelitian menunjukkan bahwa kembali aktif dengan cara berolahraga saja tidak akan berdampak besar pada penurunan berat badan di usia 40 tahun ke atas.

Mengacu pada studi tersebut, seseorang yang berusia 40 tahun ke atas justru disarankan untuk fokus pada perbaikan asupan nutrisi yang diimbangi dengan olahraga ringan.

Perbaikan asupan nutrisi itu bisa dimulai dari mengubah kebiasaan makan.

Berikut kebiasaan makan terbaik untuk menurunkan berat badan bagi seseorang yang berusia 40 tahun ke atas sesuai rekomendasi ahli diet.

Baca juga: Tips Diet untuk Usia 40 Tahun ke Atas

1. Mengurangi makanan olahan

Ahli gizi Lisa Young mengatakan, makanan olahan merupakan jenis makanan yang paling mudah ditemukan untuk saat ini.

Jenis makanan olahan ini bisa ditemukan di mana saja. Oleh karena itu, langkah utama untuk mengurangi berat badan bagi seseorang yang berusia 40 tahun ke atas adalah dengan mengurangi porsi makanan olahan.

"Saran terbaik untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan adalah makan porsi kecil dari makanan ultra-olahan yang tinggi gula, lemak, dan kalori," kata Lisa Young, PhD, RDN, dilansir dari Eat This.

2. Mengonsumsi secangkir teh

Selain mengontrol kebiasaan makan makanan olahan, membiasakan diri mengonsumsi secangkir teh juga baik untuk metabolisme tubuh, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun lebih.

Minuman teh hijau matcha bisa menjadi pilihan. Sebab, minuman ini memiliki antioksidan tinggi yang dapat merangsang pembakaran lemak lebih banyak.

Baca juga: Mengapa Wanita Usia di Atas 40 Tahun Mudah Gendut?

Ilustrasi teh hijau. FREEPIK/ZIRCONICUSSO Ilustrasi teh hijau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com