Kendati demikian, jumlah kematian secara global turun 16 persen, menurut laporan pandemi mingguan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan Rabu.
Dikutip dari AP News, WHO mengatakan bahwa secara global ada 3,3 juta infeksi baru pekan lalu dengan lebih dari 7.500 kematian.
Tetapi kasus melonjak sekitar 45 persen di Asia Tenggara dan Timur Tengah, dan sekitar 6 persen di Eropa.
Baca juga: Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Muncul Saat Peralihan Musim
Asia Tenggara adalah satu-satunya wilayah yang melaporkan sedikit peningkatan dalam kematian, yaitu 4 persen.
Secara global, jumlah kasus baru Covid-19 telah menurun setelah mencapai puncaknya pada Januari 2022.
Pejabat kesehatan Inggris pekan lalu mengatakan, ada tanda-tanda awal negara itu bisa menjadi awal gelombang baru infeksi yang didorong oleh varian Omicron, meski tingkat rawat inap tetap rendah.
Inggris diketahui mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 beberapa bulan yang lalu.
Pekan lalu, Inggris mencatat kenaikan 43 persen kasus setelah pesta jalanan, konser, dan perayaan lainnya untuk merayakan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II awal bulan ini yang menandai 70 tahun sebagai ratu.
Baca juga: Pandemi Virus Corona, Ratu Elizabeth II, dan Vaksinasi Covid-19...
Sementara di AS, para pejabat mulai meluncurkan vaksin untuk anak-anak akhir pekan lalu, dengan suntikan untuk anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun.
Penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS meresmikan vaksin yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna pada Sabtu (18/6/2022).
Mereka mengatakan, vaksin tersebut membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian pada anak kecil.
Sementara anak-anak kecil umumnya tidak sakit akibat Covid-19 seperti anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, rawat inap di AS melonjak selama gelombang Omicron.
Para ahli menentukan bahwa manfaat dari vaksinasi lebih besar daripada risiko minimal.
Baca juga: Berapa Lama Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Memberikan Perlindungan?