KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami hari tanpa hujan dengan berbagai kategori.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (21/6/2022), hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang berada di wilayah Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, yakni 93 hari.
Selain Rambangaru, wilayah lainnya di NTT yang mengalami hari tanpa hujan kategori ekstrem, yakni Oebelo di Kabupaten Timor Tengah Selatan selama 67 hari, Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur selama 63 hari, dan Oemofa di Kabupaten Kupang selama 61 hari.
Sedangkan untuk kategori hari tanpa hujan sangat panjang berada di dua tempat di Kabupaten Kupang, yakni Oekabiti (59 hari) dan Camplong (59 hari).
Sementara itu, kategori menengah hari tanpa hujan yang berkisar antara 11-18 hari, tersebar di 21 lokasi yang berbeda.
Baca juga: Ramai soal Penyebab Cuaca Dingin yang Berlangsung hingga Agustus, Ini Penjelasan BMKG
Lantas, apa itu hari tanpa hujan?
Pasal 5 Peraturan BMKG Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Penyebaran Peringatan Dini Iklim Ekstrem, menjabarkan definisi hari tanpa hujan.
Hari tanpa hujan adalah hari dengan curah hujan kurang dari 1 milimeter per hari.
Adapun jumlah hari tanpa hujan adalah banyaknya hari tanpa hujan berturut-turut, dihitung mundur mulai dari hari terakhir pengamatan sampai terjadi hujan paling rendah 1 milimeter per hari.
Saat dihubungi Kompas.com, 29 Agustus 2021, Prakirawan BMKG Muhammad Hakiki mengatakan, hari tanpa hujan berupa jumlah hari kering (hari tidak ada hujan) berurutan yang tidak diselingi oleh hari basah (hari hujan).
"Hari basah didefinisikan sebagai hari di mana terjadi hujan yang tinggi curah hujannya mencapai 1 mm atau lebih," ujar Hakiki.
Baca juga: UPDATE Banjir Rob Pantura dan 10 Kabupaten yang Terdampak
Ia menyebutkan, hari tanpa hujan berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan.
Jika hari terakhir tidak hujan, maka dihitung sesuai dengan kriteria.
Sementara, jika hari terakhir pengamatan ada hujan dengan intensitas lebih dari 1 mm, langsung dikategorikan sebagai hari hujan.
"Periode pengamatan didasarkan pada tanggal pemutakhiran dan dianalisis ke belakang sampai dengan didapatkan hari hujan," kata dia.
Hakiki juga menjelaskan bagaimana kriteria panjang hari tanpa hujan yang digunakan oleh BMKG.
Baca juga: Sampai Kapan Puncak Musim Hujan Berlangsung? Ini Prediksi BMKG