Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan Berlangsung? Ini Prediksi BMKG

Kompas.com - 20/01/2022, 10:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah Indonesia masih di puncak musim penghujan.

Sementara itu, banjir sudah dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di awal 2022, banjir sudah dilaporkan terjadi di sejumlah daerah, yakni:

  • Aceh Timur (Aceh)
  • Padang Lawas (Sumatera Utara)
  • Semarang (Jawa Tengah)
  • Bungo (Jambi)
  • Kediri (Jawa Timur)
  • Nunukan (Kalimantan Utara)
  • Jayapura (Papua)
  • Cirebon (Jawa Barat)
  • Balangan (Kalimantan Selatan)
  • Solok (Sumatera Barat)
  • Jember (Jawa Timur)
  • Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan)
  • Garut (Jawa Barat)
  • Konawe (Sulawesi Tenggara).

Lantas, hingga kapan puncak musim hujan akan berlangsung?

Berikut prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Mengapa Cuaca Terasa Panas Saat Musim Hujan? Berikut Penjelasan BMKG

Kapan puncak musim hujan akan berlangsung?

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Supari menyebut, sebagian wilayah belum melalui puncak musim hujan.

"Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, puncaknya Januari-Februari, jadi masih sangat mungkin ada hujan-hujan lebat," kata Supari, saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2021).

BMKG memperkirakan, puncak musim hujan di 244 dari 342 zona musim (ZOM) di Indonesia terjadi terjadi di dua bulan pertama tahun 2022 ini.

Itu artinya mayoritas wilayah di Indonesia saat ini masih ada di tengah puncak musim hujan.

Ada pun akhir musim penghujan diprediksi akan terjadi pada April-Mei mendatang.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Banten M 6,6

Potensi banjir

Supari menjelaskan, hujan lebat sebenarnya jarang menjadi faktor tunggal yang dapat menyebabkan banjir.

"Hujan yang esktrem hingga batas tertentu tidak selalu menjadi bencana selama lingkungannya baik," sebut Supari.

Sebaliknya, jika lingkungan rusak namun tidak terjadi hujan, banjir juga disebut tidak mungkin terjadi.

"Seburuk-buruknya lingkungan jika tidak ada hujan tidak mungkin jadi banjir," ungkap dia.

Dia menekankan, banjir timbul akibat terjadi lebih dari satu faktor penyebab dalam waktu yang bersamaan.

"Secara umum banjir terjadi akibat kombinasi faktor atmosfer yaitu hujan lebat dan faktor permukaan yakni kondisi lingkungan (rusak). Akan sangat tergantung pada kondisi masing-masing faktor," papar Supari.

Potensi untuk terjadi banjir di daerah tertentu disebut masih ada. 

Baca juga: BMKG Prediksi Akhir Musim Hujan pada April-Mei 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com