Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata Ikonik di Bandung

Kompas.com - 17/06/2022, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bandung memiliki sejumlah tempat wisata ikonik yang menarik untuk dikunjungi.

Kota berjuluk Paris Van Java ini memang memiliki suasana yang syahdu dan dingin. Cocok untuk melepas penat dan sejenak menjauh dari keriuhan ibu kota.

Berikut tempat wisata ikonik Bandung yang dapat dikunjungi:

Baca juga: Bandung Masuk Kota dengan Makanan Tradisional Terbaik 2021 Versi TasteAtlas

1. Braga

Jalan Braga Kota BandungPesona Indonesia Jalan Braga Kota Bandung
Braga merupakan tempat wisata ikonik Bandung. Jalan Braga terkenal sebagai jalan legendaris di Bandung, Jawa Barat.

Braga memiliki berbagai peninggalan bersejarah dan merupakan pusat keramaian sewaktu masa kolonial Belanda dulu, bahkan hingga saat ini.

Dikutip dari Kompas.com 14 Maret 2021, pada masa kolonial, Braga merupakan jalan berlumpur yang dilewati pedati.

Akses jalan ini menghubungkan antara Jalan Raya Pos (sekarang Jalan Asia Afrika) menuju Gudang Kopi milik Andreas de Wilde.

Pada abad ke-19, saat Kota Bandung mulai dibangun, jalan tersebut berkembang menjadi pusat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung.

Saat ini masih terdapat sejumlah bangunan di kawasan Braga Bandung yang mempertahankan arsitektur zaman kolonial.

Mulai dari Gedung Merdeka hingga  Gedung Bank N.I. Escompto MIj yang kini menjadi Apotek Kimia Farma.

Baca juga: Observatorium Bosscha, Tempat Persembunyian Ikonik di Film Petualangan Sherina

2. Observatorium Bosscha

Observatorium BosschaDok ITB Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha berada di Jalan Peneropongan Bintang Nomor 45, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Observatorium ini baru saja diputuskan menjadi bangunan cagar budaya.

Dikutip dari Kompas.com 17 Februari 2022, Observatorium Bosscha dulunya bernama Bosscha Sterrenwaeht.

Bangunan tersebut dibangun oleh Nederlandsch-lndische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda selama lima tahun, (1923—1928).

Pembangunan observatorium dilakukan oleh arsitek Wolff Schoemaker.

Sedangkan pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Pemilihan lokasi Lembang sebagai lokasi berdirinya Observatorium Bosscha dilakukan karena topografi Lembang berada pada posisi cukup aman untuk melihat gugus galaksi di langit sisi selatan.

Baca juga: Ridwan Kamil Luncurkan Taman Film Bandung

3. Taman Film Bandung

Berada di bawah kolong jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Taman Film Bandung menjadi yang pertama di Indonesia.KOMPAS.com/Putra Prima Perdana Berada di bawah kolong jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Taman Film Bandung menjadi yang pertama di Indonesia.
Taman Film Bandung adalah taman bernuansa hijau berlokasi di bawah jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Taman ini diluncurkan pada 14 September 2014 oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung.

Taman ini, dikutip dari Kompas.com14 September 2014, dibangun khusus untuk warga Bandung menonton film.

Memiliki luas 1.300 meter persegi dan kapasitas 500 penonton, Taman Film Bandung dilengkapi dengan videotron raksasa berukuran 4X8 meter.

Tempat duduknya dari beton bergaya terasering sawah dan dengan lesehan rumput sintetis di depan layar.

Baca juga: Alun-alun Bandung dan 9 Tempat Wisata di Sekitarnya

4. Alun-alun Bandung

Warga bermain di Taman Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). Pemerintah Kota Bandung kembali membuka sejumlah taman di masa PPKM level II dengan membatasi jam kunjungan hanya selama dua jam dan syarat wajib menunjukkan bukti vaksin serta kapasitas pengunjung hanya 25 persen. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI Warga bermain di Taman Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). Pemerintah Kota Bandung kembali membuka sejumlah taman di masa PPKM level II dengan membatasi jam kunjungan hanya selama dua jam dan syarat wajib menunjukkan bukti vaksin serta kapasitas pengunjung hanya 25 persen. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Berjalan-jalan di alun-alun Bandung saat sore hari bisa menjadi alternatif berwisata ke Kota Bandung.

Wisatawan dapat bersantai di atas hamparan rumput sintetisnya yang ditata rapi sembari bercengkerama menikmati udara Kota Bandung.

Ketika waktu salat tiba, tak perlu jauh-jauh mencari masjid. Tepat di seberang alun-alun ini Masjid Raya Bandung berdiri megah.

Dikutip dari Kompas.com12 Januari 2015, alun-alun Bandung yang menggunakan rumput sintetis diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada 31 Desember 2014.

Untuk masuk ke area rumput sintetis ini, maka warga harus melepas alas kakinya dengan cara disimpan di pinggir.

Baca juga: Sejarah Gedung Sate: Penamaan, Isi, Arsitek, dan Pemindahan Ibu Kota

5. Gedung Sate

Gedung SateShutterstock/Pambudi Yoga Perdana Gedung Sate
Dikutip dari Kompas.com27 Juli 2020, Gedung Sate adalah gedung yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Gedung ini adalah kantor Gubernur Jawa barat, tetapi juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk museum.

Lokasi museum Gedung Sate berada di lantai dasar dengan teknologi canggih yang akan membuat wisatawan tertarik mengunjunginya.

Beberapa media interaktif disediakan di Gedung ini yang membuat wisata semakin menarik.

Gedung ini juga memiliki fasilitas Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan animasi yang terpampang di layar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com