Ini adalah salah satu masyarakat matriarkal terakhir di dunia, yang terletak di sebuah pulau kecil di Laut Baltik.
Keunikan kota ini adalah wanita bertanggung jawab atas 600 penduduknya selama berabad-abad.
Pasalnya, para pria di pulau itu melaut selama berbulan-bulan, karena mereka sebagian besar adalah nelayan.
Para pria tersebut meninggalkan wanita untuk melindungi tradisi, mengatur pulau, dan mewariskan budaya kepada anak-anak.
Baca juga: 10 Kota dengan Jumlah Konglomerat Terbanyak di Dunia
Banyak orang menyebut Santa Cruz del Islote sebagai pulau paling ramai di dunia.
Pulau ini menampung sekitar 1.200 penduduk, serta tidak memiliki air mengalir, rumah sakit, sistem saluran pembuangan, polisi, dan listrik.
Alasan mengapa pulau ini begitu unik adalah karena penduduknya padat, dengan sekitar 500 orang di kurang dari satu hektar.
Di kota ini, rumah-rumah tidak memiliki pintu depan, tidak ada kunci dan gembok, tetapi semua orang merasa aman.
Anda akan jarang menemukan fenomena seperti itu di mana pun di dunia.
Alasan di balik ini adalah bahwa penduduk setempat percaya bahwa Dewa Shani, Dewa Saturnus, adalah penjaga yang akan menghukum siapa pun yang berani mencuri.
Menariknya, bahkan kantor polisi tidak memiliki pintu depan, sedangkan Anda akan menemukan bank yang membuka cabang 'lockless' pertama di tempat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.