Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peluang Duet Anies-Puan di Pilpres 2024

Kompas.com - 06/06/2022, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Balapan Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Sabtu (4/6/2022), menyisakan sejumlah cerita. 

Termasuk salah satunya ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tempat duduknya untuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Foto Puan Maharani yang duduk diapit oleh Presiden Joko Widodo dan Anies pun banyak beredar di media sosial.

Banyak pihak menilai, Anies dan Puan cocok untuk berduet di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Menakar Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024

Lantas, bagaimana kans keduanya untuk duet di Pilpres 2024? Bukankah PDIP selama ini kerap berseberangan dengan Anies?

Peluang duet Anies-Puan di 2024 masih sangat mungkin

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, wacana duet Anies-Puan sangat mungkin terjadi jika keduanya bisa menjalin komunikasi yang baik dan melobi parta-partai dekat.

Terlebih, dia menyebut bahwa PDIP merupakan partai spesial karena bisa mengajukan calonnya sendiri.

"Sangat mungkin duet terjadi. Tampaknya juga kecil sekali penolakan bila kedua tokoh ini berduet," kata Hendri kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Dia menjelaskan, pendukung loyalis PDI-P selama ini bergantung pada keputusan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

Apabila Megawati setuju duet Anies-Puan, maka para loyalis juga akan mengikutinya.

Baca juga: Puan Duduk Diapit Jokowi dan Anies di Formula E, PDI-P: Duduk Bersama Hal yang Baik

Anies dinilai bisa mengkonsolidasikan pendukungnya

Sementara itu, Hendri menyebut Anies memiliki kharisma untuk menjelaskan dan menyolidkan pendukungnya jika duet tersebut benar-benar terjadi.

Karenanya, peluang penolakan dari pendukung dua kubu yang kerap berseberangan ini semakin kecil.

"Bakal seru nanti, apalagi bila ternyata pasangan ini bukan hanya didukung oleh PDI-P, tapi juga oleh Demokrat, Nasdem, dan PKS," ujarnya.

Baca juga: Puan Dinilai Tak Dianggap Sebelah Mata untuk Pilpres, Suara PDI-P yang Besar Jadi Daya Tawar Berkoalisi

"Demokrat dan PDIP akan dalam satu gerbong, itu sebuah mekanisme kebangsaan yang luar biasa terjadi," tambahnya.

Namun, jika duet Anies-Puan benar-benar terjadi, Hendri berharap agar pengusung bisa mengumumkannya lebih awal sehingga masyarakat bisa menilai rekam jejak keduanya.

Peluang Ganjar bagaimana?

Menurut Hendri, apabila duet Anies-Puan ini terlaksana, juga bisa memupuskan harapan Ganjar Pranowo untuk maju dari PDIP.

"Kemudian pertanyaannya, Ganjar mau ke mana? stay di PDIP atau berani melawan kulitnya dengan pindah maju dari parpol lain demi syahwat politik. Ini harus diperhitungkan matang-matang oleh Ganjar," jelas dia.

Apabila hal tersebut yang terjasi, Hendri menyebut akan lebih baik jika Ganjar tetap berada di PDI-P dan menjadi ketua tim sukses Anies-Puan.

Sebab menurutnya duet Anies-Puan dengan Ganjar sebagai tim suksesnya akan menjadi kekuatan besar dalam Pilpres mendatang.

Baca juga: Menakar Peluang Duet Anies Baswedan-Puan Maharani pada Pilpres 2024...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com