Aturan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.
Pada pasal 63 UU tersebut, dijelaskan bahwa WNA bisa memiliki KTP elektronik dengan syarat harus memiliki Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).
Selain itu, WNA berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
"Jadi syaratnya sangat ketat, harus punya KITAP yang diterbitkan oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, baru diterbitkan KTP-el oleh Dinas Dukcapil," kata Zudan.
Menurut dia, KTP bagi WNA memiliki pembatasan masa berlaku.
Sehingga ketika masa berlaku habis sesuai pasal 63 ayat 4, maka wajib melaporkan perpanjangan kepada instansi pelaksana paling lambat 30 hari sebelum tanggal masa berlaku izin tinggal tetap berakhir.
Baca juga: Alasan Nama di KTP Minimal Dua Kata dan Nasib Para Pemilik Nama Satu Kata
Zudan menjelaskan, setidaknya ada empat pembeda KTP elektronik WNA maupun WNI.
“Pertama, semua KTP-el untuk WNA ada masa berlakunya sesuai dengan izin tinggal tetap yang diterbitkan Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Sedangkan KTP-el WNI ditulis berlaku seumur hidup,” ujar Zudan.
Perbedaan kedua, yakni KTP elektronik WNA pada keterangan jenis kelamin, agama, status perkawinan, pekerjaan, dan ditulis dalam bahasa Inggris.
"Jadi, kalau ada warga asing nekat mau mencoblos, petugas PPS nanti bisa tahu hanya dengan membaca sepintas bahwa ini KTP-el buat WNA," kata Dirjen Zudan.
Perbedaan lainnya adalah adanya kolom kewarganegaraan.
“KTP-el untuk WNI semua kolom kewarganegaraan diisi Indonesia, namun untuk WNA disesuaikan kewarganegaraan masing-masing. Misalnya, ditulis Italia, Inggris, Belanda, dan lain-lain,” ungkapnya.
Terakhir, KTP elektronik WNI berwarna biru. Sementara KTP elektronik WNA berwarna oranye.
Baca juga: Cara Mengganti e-KTP Yang Rusak
Zudan mengungkap jumlah WNA yang sudah mengurus E-KTP.
Hingga Maret 2022, terdapat kurang lebih 13.056 ribu WNA yang sudah mengurus KTP-el.
"Jadi jumlahnya tidak sampai jutaan," ujar dia.
Ada 10 negara asal WNA yang paling banyak punya E-KTP.
Negara asal WNA terbanyak adalah Korea Selatan. Disusul Jepang, Australia, Belanda, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, India, Jerman, dan terakhir Malaysia.
"Ada 10 negara yang warganya paling banyak punya KTP-el, yakni WNA asal Korsel yang jumlahnya 1.227 orang. WNA asal Jepang 1.057, Australia 1.006, Belanda 961, Tiongkok (China) 909, AS sebanyak 890, Inggris 764, India 627, Jerman 611 dan Malaysia 581. Sisanya dari berbagai negara lain," ujar Zudan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.