Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghafal Cepat dan Mengingat Lebih Lama, Simak Tipsnya!

Kompas.com - 25/05/2022, 18:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghafal cepat bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Namun, sering kali metode menghafal diperlukan dalam pembelajaran di sekolah.

Meskipun tidak semua pelajaran di sekolah harus dihafal. Sebab, alih-alih menghafal, siswa juga diimbau untuk memahami materi pelajaran.

Kemampuan untuk memahami informasi baru tergantung pada kemampuan seseorang untuk mengingat apa yang Anda pelajari sebelumnya.

Sebagai contoh, materi tabel periodik pada mata pelajaran kimia merupakan salah satu materi pembelajaran yang perlu diingat menggunakan metode menghafal cepat.

Lantas bagaimana cara menghafal cepat dan mengingatknya lebih lama?

Baca juga: Hafal Pembukaan UUD 1945, Ganjar Hadiahi Siswi di Wonogiri Sebuah Sepeda

1. Menggunakan jembatan keledai

Teknik jembatan keledai ini pernah dikenalkan oleh Tan Malaka dalan bukunya yang berjudul 'Madilog'.

Jembatan keledai adalah cara menghafal cepat menggunakan hal yang mudah diingat.

Dilansir dari Kompas.com, jembatan kedelai juga sering disebut dengan teknik mnemonic. Caranya adalah dengan mengasosiasikan hal yang ingin diingat dengan sesuatu yang mudah dihafal oleh otak.

Sebagai contoh, urutan warna pada pelangi bisa diingat menggunakan metode jembatan keledai, yakni mejikuhibiniu yang merupakan singkatan dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Contoh lainnya adalah materi tabel periodik pada pelajaran Kimia Golongan 8A, yaitu Heboh Negara Arab Krena Xenon Radon yang merupakan singkatan dari unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.

Baca juga: Sandi Morse: Rumus, Sejarah, Contoh, dan Cara Menghafal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com