Untuk penanganan berkelanjutan, Hadi menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya bisa menggunakan sistem polder, tetapi akan memakan anggaran lebih besar.
Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir rob dengan kelengkapan sarana fisik satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan.
"Itu bisa diterapkan, tapi harus ada anggaran fisik, anggaran infrastruktur yang didedikasikan untuk itu. Bukan sekedar tambal sulam," ujarnya.
Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG
Terlepas dari itu, Hadi menilai bahwa sebagian besar daerah pesisir utara Jawa tidak siap menghadapi banjir rob.
Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia tidak memungkinkan untuk itu.
"Akibatnya, risiko banjir itu diterima masyarakat yang mungkin bisa lebih terpuruk lagi. Jadi, ini rangkaian pembangunan yang luar biasa kompleks, tidak urusan fisik semata," tutupnya.
Baca juga: Ramai soal Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan Berwarna Pink?