Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan "The Scream", Kecemasan Edvard Munch, dan Senja Merah Krakatau

Kompas.com - 09/05/2022, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Edvard Munch, pelukis aliran ekspresionisme berkebangsaan Norwegia, melukis "The Scream" di tahun 1893, sepuluh tahun selepas letusan maha dahsyat Krakatau yang terjadi di tahun 1883.

Lukisan "The Scream" (Jeritan) terkadang disebut pula sebagai "The Cry" (Tangisan).

"The Scream" memiliki komposisi warna yang mudah memikat mata. Dengan sosok manusia gundul yang terlihat tengah menjerit dengan ekspresi kaget dan mulut terbuka, dan lansekap di belakangnya berupa pemandangan Oslofjord yang berhiaskan cakrawala bernuansa merah berlapis dengan kuning dan jingga.

Diberitakan Kompas.com (24/2/2021), "The Scream" menyimpan banyak misteri yang tak terpecahkan sejak tahun 1904.

Baca juga: Pesan Tersembunyi di Lukisan The Scream Akhirnya Terpecahkan

Namun akhirnya, Museum Nasional Norwegia berhasil memecahkan beberapa misterinya, salah satunya mengenai tulisan "Hanya dapat dilukis oleh orang gila" yang tertera di sudut kiri atas kanvas.

Selama beberapa dekade, pemerhati seni tak bisa memastikan tentang siapa yang membubuhkan tulisan tersebut.

Namun berkat teknologi inframerah, akhirnya tulisan tersebut dikonfirmasi sebagai tulisan tangan Munch sendiri.

Munch diduga menulis frasa itu tidak lama setelah pembicaraan tidak menyenangkan yang terjadi pada tahun 1895 ketika dia memamerkan lukisan itu untuk pertama kalinya di kota Kristiania (kini disebut Oslo).

Munch sendiri tumbuh di keluarga dengan masalah mental yang serius. Enggan disebut memiliki gangguan mental, Munch dengan tegas menolak bahwa "The Scream" adalah karya seni yang melambangkan ketidakstabilan mental.

Baca juga: Letusan Krakatau dan Kisah di Balik Lukisan The Scream yang Tersohor

Cakrawala merah buatan Krakatau

"The Scream" memang menyimpan banyak misteri. Misteri lain yang ada di balik lukisan yang sudah berusia ratusan tahun ini adalah soal langit merah yang menjadi latar belakang di dalamnya.

Sudah sejak lama, pemerhati dan peneliti seni meyakini bahwa langit merah di dalam "The Scream" adalah langit merah yang terjadi akibat letusan maha dahsyat Krakatau.

Dalam artian, langit dengan lapisan merah, oranye, dan kuning itu bukanlah langit ala imajinasi ngawur Munch semata.

Dilansir dari The New York Times, tiga peneliti yang melaporkan kepada Sky & Telescope meyakini bahwa langit di dalam "The Scream" adalah langit senja di sekitar akhir 1883 atau awal 1884, di Jalan Ljabrochausseen (sekarang Mosseveien), di Oslo.

Kisaran waktu itu berdekatan dengan letusan terbesar Krakatau yang terjadi pada 27 Agustus 1883, yang imbas dari letusannya memang diperkirakan mencapai langit Eropa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Gunung Krakatau Terdahsyat Dimulai

The Scream, lukisan Edvard Munch yang disimpan di Museum Nasional Oslo, Norwegiaedvardmunch.org The Scream, lukisan Edvard Munch yang disimpan di Museum Nasional Oslo, Norwegia

Masih menurut peneliti, mereka yakin bahwa Munch menyaksikan senja merah itu tidak seorang diri. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com