KOMPAS.com - Idul Fitri atau lebaran kerap dijadikan ajang "balas dendam" setelah berpuasa selama sebulan penuh.
Beragam kuliner khas Idul Fitri menggoda untuk dinikmati. Sehingga tak jarang orang melebar (bertambah gendut) ketika lebaran.
Bagaimana cara menyiasatinya?
Baca juga: Tips Mencegah Gula Darah Tinggi Saat Lebaran
Dilansir dari Kompas.com, 24 Mei 2020, dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Sport Medicine Specialist dari Slim + Health Sports Therapy membagikan tips-tipsnya.
"Lebaran kan banyak makanan, apakah tidak boleh makan? Boleh. Yang tidak boleh adalah berlebihan," kata Michael.
Prinsip berhenti makan sebelum kenyang bisa diterapkan. Batasi asupan makanan secukupnya dan hindari perilaku makan berlebih.
Jika ada banyak makanan kiriman ke rumah, Anda bisa mengaturnya sesuai prioritas. Simpan makanan yang cenderung lebih awet untuk dimakan hari-hari berikutnya.
Jika Anda sudah membiasakan olahraga ringan di bulan Ramadhan atau bahkan memang sudah biasa berolahraga rutin, maka pertahankan kebiasaan baik tersebut.
Saat bulan Ramadhan orang-orang cenderung mengurangi aktivitas fisik dan olahraga. Nah, usai Ramadhan, saatnya meningkatkan rutinitas olahraga agar pembakaran lemak lebih maksimal.
Lebih banyak lemak terbakar, artinya kemungkinan penurunan berat badan juga lebih besar.
"Kita harapkan nanti sudah bisa berolahraga di luar sehingga tidak terbatas. Jalan bisa lebih lama, bisa lebih jauh, bisa jogging, bisa bersepeda, bisa berenang," ujar Michael.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Makanan Bersantan yang Dipanaskan?
Dilansir dari Kompas.com, 13 Mei 2021, Anda perlu menghindari jenis makanan dengan gula tinggi dan ultraproses seperti fast food atau junk food.
Jenis makanan tersebut memberikan timbunan lemak pada tubuh nantinya. Selain itu, jenis makanan tidak sehat tersebut juga sulit dicerna oleh tubuh.
Sebaliknya, Anda perlu banyak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Anda juga bisa memilih makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, serta olahan susu rendah lemak.
Protein membantu mengurangi rasa lapar, meningkatkan massa otot, dan mengurangi ketergantungan tubuh terhadap karbohidrat.
Menerapkan jadwal makan juga penting untuk mencegah tubuh mengalami kenaikan berat badan.
Berhenti makan paling tidak dua jam sebelum tidur mencegah seseorang kelebihan kalori.
Selain itu, berhenti makan sebelum tidur juga akan menghentikan kebiasaan untuk mengemil terus menerus sampai waktu menjelang tidur.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi dari RS Pondok Indah-Puri Indah, dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) memberikan beberapa tips untuk mencegah bobot naik setelah lebaran.
Dikutip dari Kompas.com, 12 Mei 2021, salah satu tipsnya adalah perbanyak konsumsi sayur dan tidak makan berlebihan.
"Misal ada ketupat, opor ayam, daging rendang, ayam goreng, jika ingin ambil semuanya maka hanya boleh ambil sepotong kecil," kata Ida.
Dia menyarankan untuk memperbanyak mengonsumsi sayur sebab sayur tinggi serat dan itu dapat membantu mengendalikan kolesterol.
Namun, jika menu sayur yang tersedia adalah menu tinggi santan seperti sayur lodeh, usahakan untuk mengambil sayurnya saja dan hanya sedikit santan. Hal itu dilakukan agar tak terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh.
Baca juga: Makan Banyak saat Lebaran Tanpa Khawatir Berat Badan Naik, Caranya?
Ida juga menyarankan untuk menghindari minum minuman manis dan lebih memilih air putih.
Selain baik bagi kesehatan, air putih juga tidak memiliki kalori sehingga tidak akan ikut menambah asupan kalori harian.
"Alihkan pikiran bahwa kita sudah kenyang," ujar Ida.
(Sumber: Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika, Nabilla Tashandra | Editor: Resa Eka Ayu Sartika, Glori K. Wadrianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.