Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengelola Uang THR secara Bijak dari Perencana Keuangan

Kompas.com - 25/04/2022, 10:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah memastikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) H-10 dari Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022.

Hal ini berlaku juga bagi pekerja swasta dengan waktu pencairan yang disesuaikan oleh masing-masing perusahaan.

Bagi suatu karyawan, mendapat THR seperti mendapat rejeki nomplok, yang sebetulnya rawan dihabiskan jika tidak bijak mengelolanya.

Oleh karena itu, simak tips untuk mengelola THR agar uang tersebut tidak luput digunakan saat adanya tagihan bulanan.

Baca juga: 2.114 Aduan THR Diterima, Kemenaker Tindak Lanjuti Usai Batas Pembayaran Berakhir

Gunakan saat kebutuhan Lebaran saja

Menanggapi hal itu, Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Lusiana Darmawan menyampaikan, uang THR bisa digunakan untuk pengeluaran saat Lebaran saja.

"Seperti namanya, THR diutamakan untuk pengeluaran hari raya buat yang merayakan," ujar Lusiana, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/4/2022).

Menurutnya, pengeluaran THR bisa merujuk ke pengeluaran tahun sebelumnya.

Hal ini berkaca dengan kondisi yang sudah mulai berangsur normal saat pandemi Covid-19, terlebih sudah diperbolehkannya mudik atau halalbihalal.

"Diutamakan untuk biaya mudik, THR yang membantu di rumah, zakat, bantuan orang tua atau salam tempel juga perlu dianggarkan," lanjut dia.

Lusiana menambahkan, pengalokasian THR juga bisa dialirkan untuk dana tambahan untuk tujuan keuangan.

Misalnya, menambah dana darurat, pelunasan utang, atau tabungan pengeluaran tahunan (pajak, premi asuransi, dan lainnya).

Baca juga: Aturan THR dan Gaji ke-13 PNS di Pemda, Apa Saja yang Didapatkan?

Komposisi alokasi dana sesuai kondisi

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengatakan, perlunya penyesuaian kondisi untuk membelanjakan uang THR.

Sebab, orang tersebut masih harus melanjutkan hidup dengan nyaman pasca-lebaran.

"Jangan sampai pasca-Lebaran kita enggak bisa makan atau ada tagihan yang tertunggak karena uangnya sudah keburu habis untuk keperluan Lebaran," ujar Andy, saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Minggu (24/4/2022).

Kendati begitu, orang tersebut harus bijak dalam mengatur penggunaan uang THR-nya.

Andy menyampaikan, dalam mengatur uang THR bergantung dari kebutuhan dan kondisi masing-masing pribadi.

Hal itu terbagi menjadi dua, yakni jika orang tersebut mudik ke luar kota dan orang yang mudik di dalam kota saja.

1. Mudik ke luar kota

Bagi mereka yang berencana untuk mudik Lebaran yang jaraknya cukup jauh atau harus ke luar kota, maka mereka bisa alokasikan THR dengan komposisi sebagai berikut:

  1. 10 persen untuk ditabung
  2. 10 persen untuk kebutuhan sehari-hari setelah Lebaran
  3. 2,5 persen untuk zakat penghasilan (zakat maal) atau dari THR
  4. 77,5 persen untuk berlebaran seperti biaya mudik, beli baju Lebaran, beli makanan untuk Lebaran, uang angpau yang dibagikan, dan oleh-oleh kembali ke kota asal

Selain itu, penting juga untuk menganggarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok yang kalau dirupiahkan dengan asumsi dalam keluarga ada ayah, ibu dan dua anak dan beras yang dimakan sehari-hari harganya Rp 15.000 per kg, maka total jadi sebesar Rp 150.000.

Zakat fitrah ini bisa dimasukkan pada alokasi dana/pos "berlebaran".

2. Mudik di dalam kota

Sementara itu, bagi mereka yang berlebaran di dalam kota atau kampung halaman di kota yang sama dengan tempat tinggal kita, maka komposisinya juga berbeda.

  1. 50 persen untuk berlebaran
  2. 20 persen untuk ditabung
  3. 20 persen untuk menambahkan kebutuhan setelah Lebaran
  4. 10 persen untuk membayar atau melunasi utang-utang, jika ada

Andy menyampaikan, apabila orang tersebut ingin fokus untuk melunasi utang-utang jangka pendek yang masih bisa langsung tertutupi dengan uang THR.

"Semisal utang kartu kredit, maka kita bisa alokasikan dengan komposisi 10 persen ditabung, 25 persen untuk bayar utang, dan selebihnya digunakan untuk berlebaran," ujar Andy.

"Jadi, untuk komposisinya, menurut saya, memang sangat tergantung dari kondisi dan kebutuhan masing-masing individu," lanjut dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com