Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemenkes soal Waktu Terbaik Vaksinasi Booster bagi Pemudik

Kompas.com - 24/04/2022, 18:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah menjadikan vaksinasi booster sebagai salah satu syarat mudik Lebaran 2022, sehingga pemudik tak perlu menunjukkan tes PCR dan antigen.

Akan tetapi, bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik disarankan untuk tidak mepet dengan waktu pelaksanaan perjalanan selepas melakukan vaksinasi booster.

Selain itu, antibodi yang terbentuk dari vaksin booster juga memerlukan waktu beberapa hari sebelum berdampak optimal untuk tubuh.

Baca juga: Daftar 23 Gerbang Tol Rawan Padat Kendaraan Saat Mudik Lebaran 2022

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, melakukan vaksinasi booster sebelum atau saat melakukan perjalan mudik tidak berbahaya.

Namun, masyarakat perlu memperhatikan faktor aktivitas fisik perjalanan mudik yang dapat menyita banyak energi.

Selain itu, faktor efek samping dari vaksinasi booster juga dapat membuat perjalanan masyarakat saat mudik akan terganggu.

"Vaksinasi tidak berbahaya tetapi perlu diperhatikan karena mudik umumnya akan menyebabkan aktivitas fisik yang cukup melelahkan. Karena biasanyaa ramai, padat dan bahkan bisa macet," katanya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (24/4/2022).

Antibodi yang terbentuk setelah melakukan vaksinasi booster memerlukan waktu untuk dapat memproteksi tubuh secara maksimal.

Nadia menyarankan untuk melakukan vaksinasi booster minimal tujuh hari sebelum melakukan perjalanan mudik agar kondisi tubuh dalam keadaan fit.

"Antibodi kan butuh waktu tuk terbentuk sebagai proteksi jadi sebaiknya 7-14 hari sebabnya sudah dapat vaksin sampai menimbulkan perlidungan yang maksimal," jelasnya.

Baca juga: Libur Lebaran 2022 dan Jadwal Resmi Cuti Bersama 2022

 

Jangan tunda vaksin booster

Dilansir dari laman Kemenkes, masyarakat diminta untuk tidak menunda melakukan vaksinasi booster agar saat mudik sudah memiliki antibodi dalam tubuh.

Meskipun melakukan vaksinasi booster saat mudik diperbolehkan, namun tetap memiliki beberapa risiko yang harus dipertimbangkan.

Berikut ini adalah risiko yang harus dipertimbangkan oleh pemudik yang akan melakukan vaksinasi booster ketika mudik:

1. Antibodi tidak langsung terbentuk

Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan vaksin booster jauh-jauh hari sebelum keberangkatan mudik.

Hal itu disarankan karena antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster.

Sehingga, jika pemudik sudah melakukan vaksin jauh-jauh hari maka antibodi yang ada di dalam tubuh akan jauh lebih optimal.

Baca juga: Viral, Video Bocah Masuk Kolong Jembatan Perlintasan Kereta, Jangan Ditiru!

2. Risiko penumpukan antrean vaksinasi

Dengan melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari maka dapat terhindar dari penumpukan antrean vaksinasi booster dikala mudik.

Pemerintah menyediakan pos-pos layanan vaksinasi booster di beberapa titik jalur mudik untuk mempermudah pemudik melakukan vaksinasi.

Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, jika sudah melakukan vaksinasi booster sebelumnya Anda tidak perlu mengantri untuk melakukan vaksinasi saat mudik dilakukan.

Dengan menghindari antrean vaksinasi saat mudik berarti pemudik juga menghindari keramaian yang terjadi akibat penumpukan di tempat vaksin.

3. Risiko KIPI

Risiko menderita Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)  atau efek samping dapat terjadi ketika melakukan vaksinasi booster kala perjalanan mudik.

KIPI yang ringan dapat diredakan dengan minum pereda nyeri seperti paracetamol, namun ada juga kriteria KIPI yang memperlukan perawatan di rumah sakit.

Akan tetapi, jika pemudik melakukan vaksinasi booster di pos layanan kesehatan yang disediakan pemerintah, nantinya terdapat ambulans yang disediakan jika sewaktu-waktu terdapat gejala KIPI yang fatal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com