Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Gangguan Kesehatan Ketika Puasa, Mulai dari Bau Mulut hingga Radang Tenggorokan

Kompas.com - 22/04/2022, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ketika puasa, mulut dan tenggorokan selama belasan jam akan sepi dari makanan dan minuman.

Hal inilah yang biasanya lantas menimbulkan gangguan kesehatan ketika puasa seperti masalah pada mulut dan tenggorokan.

Masalah mulut dan tenggorokan ketika puasa bisa bermacam-macam, seperti sariawan, bau mulut, radang tenggorokan, dan masih banyak lagi.

Alberta Widya Kristanti, spesialis THT dari RSIA Anugerah Semarang, mengatakan bahwa gangguan kesehatan ketika puasa yang paling sering terjadi adalah radang tenggorokan.

Meski tak selalu parah, radang tenggorokan ketika puasa ini bisa mengganggu aktivitas dan menjadikan ibadah puasa menjadi kurang lancar.

Lantas, bagaimana cara menanganinya?

Baca juga: Panduan Puasa dan Lebaran bagi Ibu Hamil, Apa yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan

Penyebab dan cara penanganan radang tenggorokan 

Radang tenggorokan adalah salah satu gangguan kesehatan ketika puasa yang rutin datang setiap tahun.

Di bulan Ramadhan, radang tenggorokan bisa melahirkan gejala seperti nyeri ketika menelan, demam, nyeri di area telinga, suara serak, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar leher.

Alberta mengatakan bahwa penyebab gangguan radang tenggorokan di bulan puasa juga beragam.

"Bisa karena kebersihan mulut yang kurang terjaga, pola makan ketika sahur dan berbuka yang kurang sehat, serta kondisi mulut yang lebih kering ketika berpuasa," ujar Alberta kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Kemudian, bagaimana pencegahan dan penanganannya?

Untuk kondisi kebersihan mulut yang tak terjaga, bisa diantisipasi dengan memakai antiseptic mouthwash atau obat kumur yang mengandung antiseptik secara rutin setiap hari.

Kemudian kurangi, atau kalau bisa hindari, menu-menu yang terlalu banyak mengandung minyak, lemak, dan tinggi kadar gula.

"Hindari menu-menu tersebut terutama ketika tiba waktu berbuka puasa. Karena sisa makanan tersebut bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang akhirnya menyebabkan radang tenggorokan," ujar Alberta.

Sedangkan untuk problema mulut kering yang bisa memicu bau mulut, ini terjadi lantaran jumlah air liur atau saliva berkurang, sehingga memudahkan bakteri dan virus berkembang biak dengan cepat.

Cara untuk mengatasinya sama, yaitu gunakan obat kumur yang mengandung antiseptik. 

"Atau atasi dengan cara alami, yaitu kumur menggunakan air garam dengan kepala dimiringkan 45 derajat ke belakang," saran Alberta.

langkah ini imbangi pula dengan minum banyak air putih ketika sahur dan berbuka, hindari gorengan, dan makanan serba manis.

Baca juga: Agar Kualitas Tidur Tetap Terjaga Selama Puasa, Imbangi Tidur Malam dengan Tidur Siang

ilustrasi bau mulutFREEPIK/KARLYUKAV ilustrasi bau mulut

Penyebab dan cara penanganan bau mulut

Gangguan kesehatan ketika puasa berikutnya adalah gangguan bau mulut. Gangguan ini tentu saja akan sangat mengganggu aktivitas.

Selain karena mulut kering, bau mulut juga bisa timbul akibat sisa makanan yang berbau menyengat, yang menempel pada gigi dan gusi.

"Penyebab lainnya bisa karena kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit lambung, dan gangguan penyakit mulut lainnya," ujar Alberta.

Cara untuk mengatasi gangguan bau mulut bisa dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka, yaitu sebanyak 2 liter dalam sehari. Langkah ini bisa mencegah problema air liur yang menyusut dan membuat mulut jadi kering.

Kemudian, gosok gigi dan lidah dengan saksama, terutama ketika habis makan sahur.

Hindari makanan berbau tajam ketika berbuka seperti jengkol, pete, juga durian. Kurangi juga rokok, serta hobi menyantap makanan manis dan makanan berlemak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com