Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kereta Melintas Dekat Rumah Warga, Ini Penjelasan PT KAI

Kompas.com - 09/04/2022, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video yang memperlihatkan kereta api melintas sangat dekat dengan rumah warga, viral di media sosial TikTok, Jumat (8/4/2022). 

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @jooshkiiyevandesta.

“Jalan Mutiara,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Baca juga: Puluhan Ribu Data Pengguna Laman Pemerintah Diduga Bocor

Kereta melintas dekat rumah warga

Dalam unggahan tersebut terlihat sebuah kereta melintas di tengah rel yang sangat berdekatan dengan rumah warga.

Tak berselang lama, terlihat sebuah sepeda motor melintas lalu berhenti menunggu kereta tersebut berlalu. 

Hingga kini unggahan video tersebut telah ditonton sebanyak 3,4 juta kali, disukai lebih dari 161.600 pengguna dan dikomentari 14.700 pengguna. 

@jooshkiiyevandesta

jalan mutiara

? suara asli - Siho live acoustic

Respons warganet

Beragam komentar muncul terkait unggahan video tersebut. Berikut beberapa di antaranya: 

“Ini keretanya udah jinak ya,” tanya akun @memmonekad86.

“Halaman rumah, gimana kalau ada ank kecil,” tulis akun @andisopian542.

“gw kira editan ternyata beneran....ngak salah apa ya pembangunannya....nyebrang rel.kereta aja ngeri...ini perumahan..gmn crtny?,” tulis akun @tantiherlinawati.

Baca juga: 8 Jabatan Luhut Selama Masa Pemerintahan Jokowi

 

Penjelasan PT KAI

Terkait unggahan video tersebut, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto menjelaskan bahwa kereta yang melintas dekat rumah warga tersebut merupakan kereta yang melintas di lingkungan Balai Yasa.

Balai Yasa merupakan bengkel kereta yang berada di wilayah Yogyakarta.

“Itu di lingkungan Balai Yasa atau bengkel kereta,” ujar Supriyanto dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/4/2022).

Pihaknya mengatakan, bahwa jalur tersebut merupakan jalur yang hanya dilewati kereta yang dari bengkel untuk melakukan perawatan.

Kereta yang melintas di jalur tersebut akan melintas dengan kecepatan di bawah 5 kilometer per jam.

“(Kecepatan) di bawah 5 km per jam, karena bukan perjalanan KA, tapi langsiran,” ujar Supriyanto.

Ia menjelaskan, langsiran artinya pergerakan kereta yang bukan perjalanan kereta api. Biasanya kereta langsiran bergerak untuk menuju tempat pencucian, perbaikan, dan perawatan kereta.

Baca juga: Puluhan Ribu Data Pengguna Laman Pemerintah Diduga Bocor

Tidak mendirikan bangunan dekat jalur kereta

Supriyanto mengatakan, meskipun melintas dengan kecepatan rendah, yaitu hanya 5 kilometer per jam, namun perjalanan kereta bisa membahayakan jika ada warga di sekitarnya. 

Termasuk juga bagi bangunan rumah yang berada di sekitar jalur rel kereta langsiran. 

“Ya seharusnya membahayakan, seharusnya masyarakat tidak membangun bangunan di dekat jalur kereta api. Meskipun hanya di jalur langsiran,” kata Supriyanto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com