KOMPAS.com - Puluhan ribu data pengguna akun pemerintah mulai dari Prakerja hingga CPNS diduga bocor.
Hal itu setelah sebuah akun di Twitter @darktracer_int mengklaim telah mendapatkan 878.319 data dari 34.714 laman pemerintah dunia termasuk Indonesia.
Akun tersebut juga mengunggah sebuah foto berisi 21 laman teratas yang diduga datanya bocor.
[Q1 2022 Intelligence Report - Government]
878,319 credentials of 34,714 government sites have been leaked from users infected with RedLine stealer malware in Q1 2022.
If GOV organization needs more information, please contact us.
TOP 15K sites:https://t.co/sVrSi0K2dQ pic.twitter.com/9PI4QTlpiW
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) April 7, 2022
Dari jumlah itu, terdapat 9 laman instansi pemerintah Indonesia. Berikut daftarnya:
Pengunggah mengatakan, data tersebut bocor dari pengguna (user) yang terinfeksi malware pencuri Redline pada Q1 2021.
Baca juga: E-KTP Masih Rawan Kebocoran Data, Kemendagri Diminta Pastikan Keamanan E-KTP Digital
Menanggapi hal itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor memastikan, data wajib pajak pada laman DJP Online aman dan terjamin kerahasiaannya.
Menurut Neilmaldrin, kebocoran data itu berasal dari perangkat pengguna sendiri yang terinfeksi oleh Redline malware.
"Direktorat Jenderal Pajak mengimbau kepada wajib pajak agar dapat mengganti password yang lebih kuat serta memasang antivirus termutakhir pada perangkat masing-masing agar tidak mudah diretas dan terhindar dari malware," kata Noor kepada Kompas.com, Sabtu (9/4/2022).