Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kuburan Massal dan Jasad Ratusan Warga Sipil Ditemukan di Bucha Ukraina…

Kompas.com - 05/04/2022, 21:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Misalnya, di daerah Mariupol dan Borodyanka.

"Saya dapat memberi tahu Anda tanpa melebih-lebihkan, tetapi dengan sangat sedih bahwa situasi di Mariupol jauh lebih buruk dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat di Bucha dan kota-kota lain, serta desa-desa di dekat Kyiv," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Atas gambar dan temuan itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyerukan agar Presiden Rusia, Vladimir Putin diadili.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton juga menyebut Australia akan mendukung upaya penyelidikan kejahatan perang apa pun yang akan dilakukan terhadap pemimpin Rusia itu.

Baca juga: Kota Slovyansk Diprediksi Jadi Tujuan Utama Serangan Rusia Berikutnya

Bantahan Rusia

Meski temuan di lapangan menunjukkan adanya korban tewas dari sipil Ukraina, tetapi Rusia tetap berkeras pihaknya tidak membunuh masyarakat selama konflik berjalan sejak 24 Februari 2022.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut, apa yang ditemukan di Bucha dan narasi yang berkembang di media sebagai upaya provokasi anti-Rusia yang telah diatur sedemikian rupa.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga tampak meragukan gambar-gambar yang muncul dari Bucha dengan mengatakan bahwa gambar-gambar itu merupakan hasil pemalsuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com