Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harus Tetap Mengundang Rusia dalam KTT G20, Ini Alasannya

Kompas.com - 28/03/2022, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - KTT G20 di Indonesia menghadapi tantangan baru seiring pecahnya konflik Rusia-Ukraina sejak Februari 2022.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahkan menyampaikan permintaannya agar Indonesia tidak mengundang Rusia dalam G20.

"Saya menyuarakan kemungkinan (pendepakan Rusia)," kata Biden saat menghadiri pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussles, Belgia pada Kamis (24/3/2022).

"Jika hal itu tidak bisa dilakukan, jika Indonesia dan negara-negara lain tidak setuju, dalam pandangan saya, kami harus meminta agar Ukraina bisa menghadiri juga," sambungnya.

Seperti diketahui, AS merupakan pihak yang mendukung Ukraina dan menolak keras invasi Rusia.

Baca juga: Untung Rugi Hadir Tidaknya Rusia di KTT G20 Indonesia

Foto Biro Pers, Media, dan Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo saat mengikuti KTT G20 Roma, di Italia, Minggu (31/10/2021).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Foto Biro Pers, Media, dan Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo saat mengikuti KTT G20 Roma, di Italia, Minggu (31/10/2021).

Indonesia harus tetap mengundang Rusia

Dosen hubungan internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhadi Sugiono mengatakan, Indonesia harus tetap mengundang Rusia dalam G20.

Sebab apabila Indonesia tidak mengundang Rusia, maka pertemuan G20 akan kehilangan substansinya karena Rusia merupakan anggota.

Kendati demikian, ada dua kemungkinan jika Indonesia tetap mengundang Rusia. Pertama, AS dan sekutunya kemungkinan akan menolak hadir.

Kedua, Indonesia bisa manfaatkan itu untuk mempertemukan mereka-mereka yang berselisih, meski di luar agenda utama.

"Sehingga forum ini bisa dimanfaatkan untuk menjembatani dengan memediasi pihak-pihak yang selama ini tidak bertemu," kata Muhadi kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Biden Minta Rusia Didepak dari Keanggotaan G20

Kualitas Indonesia diuji

Karena itu, Muhadi menyebut kualitas kepemimpinan Indonesia untuk memainkan peran-peran itu akan diuji.

Menurutnya, Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 memiliki previlege untuk mengundang atau tidak siapa saja yang dikehendaki.

"Oleh karena itu, yang dilakukan Biden itu saran, boleh disampaikan. Tapi indonesia kan punya hak untuk menolak dan menerima," jelas Muhadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com