KOMPAS.com - Dua pesawat Boeing 747 saling bertabrakan di landasan pacu Bandara Los Rodeos, Pulau Canary, Spanyol 27 Maret 1977 atau tepat hari ini, 45 tahun lalu.
Dilansir dari History, tabrakan dua pesawat Boeing 747 milik maskapai KLM dan Pan Am itu menewaskan 583 penumpang dan awak.
Kedua Boeing 747 merupakan pesawat jet sewaan yang tidak seharusnya berada di bandara yang kini bernama Bandara Tenerife itu.
Pesawat Pan Am datang dari Los Angeles, setelah singgah di New York, AS, sedangkan KLM dari pangkalannya di Amsterdam, Belanda.
Dua pesawat itu tak seharusnya berada di Tenerife. Para penumpang sebelumnya dijadwalkan turun di bandara Las Palmas.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kopilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat, 150 Orang Tewas
VIDEO KLM Flight 4805 (PH-BUF) collided with Pan Am Flight 1736 (N736PA) on the runway at Los Rodeos Airport, Tenerife in thick fog. Killing 583. (27-MAR-1977), pic.twitter.com/HjYIZw4WIt
— Air Disasters (@AirCrashMayday) March 27, 2018
#OTD in 1977: Tenerife Disaster. KLM Flight 4805 and Pan Am Flight 1736, two B-747 Jumbos, collide on the runway at Los Rodeos Airport (Canary Islands Spain). 583 perished: all 248 on the KLM and 335 on PAA, where 61 survived. It remains the deadliest crash in aviation history. pic.twitter.com/Riupw6hYdC
— Air Disasters #OTD by Francisco Cunha (@OnDisasters) March 26, 2021
Bandara Los Rodeos, Pulau Canary atau yang sekarang bernama Bandara Tenerife merupakan tujuan bagi penumpang wisata kapal pesiar.
Sebelumnya penumpang dijadwalkan berangkat dari bandara Las Palmas.
Namun, karena ada gerakan separatis yang menanam bom dan meledak di bandara Las Palmas, penerbangan dialihkan ke Bandara Los Rodeos.
Bandara Los Rodeos memang dikenal karena masalah kabutnya yang tiba-tiba muncul secara mendadak.
Selain itu, Bandara Los Rodeos juga dianggap sebagai bandara yang tak disukai banyak pilot.
Pada pukul 16.40 waktu setempat, jet Boeing 747 milik KLM bersiap lepas landas, disusul Boeing 747 milik Pan Am yang mengikutinya dari belakang untuk lepas landas.
Namun, kabut lebih cepat datang. Pilot Pan Am tidak dapat melihat dengan jelas. Pesawatnya tak bisa ditempatkan pada jalur yang tepat dan aman.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Aeroflot 593 Jatuh, 75 Orang Meninggal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.