Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mengelola Penerbangan dengan Baik

Kompas.com - 08/03/2022, 05:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI sebuah bidang yang relatif baru, maka mengelola penerbangan menjadi tidak mudah.

Dunia penerbangan dapat dikatakan baru mulai pada tahun 1903, ketika Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawatnya yang pertama.

Walau merupakan barang baru, namun teknologi penerbangan mengalami kemajuan yang sangat cepat.

Penerbangan juga telah mengubah secara drastis gaya hidup manusia di seluruh dunia.

Itu pula sebabnya, maka dunia penerbangan menjadi beririsan dengan banyak bidang kehidupan.

Penerbangan segera menjadi internasional sifatnya dan sekaligus inter departemental dalam pengelolaannya.

Bagi sebuah negara, maka penerbangan menjadi penjuru dari sistem pertahanan keamanan dan seiring juga dengan masalah kesejahteraan masyarakat luas.

Penerbangan menggulirkan dan mengakselerasi roda pembangunan dan ekonomi negara. Itu sebabnya maka banyak kebijakan di bidang penerbangan sangat memerlukan masukan yang detail dari para ahli yang berkompeten di bidangnya.

Kebijakan di bidang penerbangan dipastikan akan banyak berpengaruh dan dipengaruhi oleh sektor keamanan, pertahanan dan pembangunan ekonomi nasional.

Demikian kompleksnya dunia penerbangan, sebenarnya telah disadari dan juga diantisipasi oleh para pengambil keputusan sejak tahun 1950-an.

Pada tahun 1955, misalnya, Indonesia telah membentuk Dewan Penerbangan. Sebuah badan lintas kementerian yang terbentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1955 pada 3 Februari 1955.

Dewan ini ditugaskan memberi nasihat kepada pemerintah soal kebijakan di bidang penerbangan.

Di samping itu, Dewan Penerbangan juga bertugas menyempurnakan koordinasi dalam banyak masalah berkait penerbangan di Indonesia.

Susunan Dewan Penerbangan ketika itu terdiri atas menteri perhubungan dan menteri pertahanan sebagai anggota dan bergiliran sebagai Ketua.

Adapun anggota antara lain kepala Jawatan Penerbangan Sipil, kepala staf Angkatan Udara dan beberapa pejabat tinggi yang mewakili Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perekonomian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com