Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sejumlah Negara Eropa Hapus Pembatasan Covid-19 dan Mulai Hidup Normal...

Kompas.com - 16/02/2022, 10:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan varian-varian baru virus corona mengubah peta starategi penanganan di sejumlah negara.

Terbaru, varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan membuat lonjakan tajam kasus infeksi di banyak negara, khususnya di Indonesia.

Baca juga: UPDATE Corona 16 Februari 2022: Rekor 57.049 Kasus Covid-19 Indonesia, Tertinggi Selama Pandemi

Bahkan, kasus positif Covid-19 yang dilaporkan melebih puncak kasus akibat varian Delta tahun lalu.

Kabar baiknya, lonjakan kasus ini tidak dibarengi dengan peningkatan tajam keterisian rumah sakit dan angka kematian.

Tak heran, sejumlah negara Eropa kini telah menghapus semua pembatasan akibat pandemi dan mulai hidup normal.

Baca juga: Viral, Video Petugas PLN di Sorong Bergelantung di Kabel Setelah Tersengat Listrik

Denmark

Pada awal bulan ini, Denmark telah menghapus hampir semua pembatasan terkait Covid-19, kecuali pengujian pada saat kedatangan dari luar negeri.

Seperti yang dilakukan pemerintah Denmark pada bulan September 2021, Denmark juga berhenti menyebut Covid-19 sebagai "penyakit kritis".

Artinya, pemerintah tak akan lagi memiliki dasar hukum untuk memberlakukan pembatasan yang luas, dikutip dari Financial Times.

"Pandemi masih ada di sini, tetapi dengan apa yang kita ketahui sekarang, kita berani percaya bahwa kita sedang melalui fase kritis," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.

Baca juga: Flexing adalah Sikap Pamer dan Bisa Jadi Hanya Strategi Marketing

Irlandia

Perdana Menteri Irlandia Michael Martin pada Januari 2022 telah mengumumkan pencabutan hampir semua pembatasan Covid-19.

Martin mengatakan, Irlandia telah melewati badai Omicron dengan tingkat infeksi sekarang berkurang dan indikator-indikator utama telah stabil, serta menuju ke arah yang benar.

Menurutnya, program vaksin telah benar-benar mengubah situasi Irlandia. Karena itu, tak ada lagi alasan untuk melanjutkan sebagian pembatasan.

"Musim semi akan datang dan saya tidak tahu apakah saya pernah menantikan musim semi seperti ini. Manusia adalah makhluk sosial dan kami orang Irlandia lebih sosial daripada kebanyakan orang," kata Martin, dikutip dari Irish Times.

"Saat kita menantikan musim semi ini, kita perlu bertemu lagi, kita perlu melihat satu sama lain tersenyum, kita perlu bernyanyi lagi," sambungnya.

Baca juga: Penyesuaian Aturan PPKM Level 3 Selama Sepekan ke Depan, Apa Saja?

 

Finlandia

Tanpa cara-cara kejam seperti euthanasia, Belanda jadi negara pertama bebas anjing jalanan.Unsplash/Alice Tanpa cara-cara kejam seperti euthanasia, Belanda jadi negara pertama bebas anjing jalanan.

Awal bulan ini, Finlandia mengumumkan rencana akan mencabut semua pembatasan Covid-19 mulai Maret 2022.

Pembatasan ketat yang diberlakukan tepat setelah Natal telah memaksa banyak restoran dan tempat lainnya tutup.

Pemerintah telah mengizinkan restoran tetap buka sampai tengah malam dan menghapus pembatasan pada pertemuan publik sejak 14 Februari.

Pemerintah juga berencana untuk menghentikan paspor Covid-19 yang diterapkan sejak Oktober hingga akhir Desember 2021, dikutip dari Reuters.

Kebijakan itu memungkinkan tempat-tempat umum hanya bisa diakses oleh orang yang divaksinasi atau hasil tes negatif Covid-19.

Baca juga: 15 Monyet Elon Musk Mati Saat Uji Coba Microchip di Otak

Belanda

Pemerintah Belanda mengatakan akan mencabut hampir semua pembatasan virus corona, dikutip dari France24.

Bar, restoran, dan klub malam akan kembali ke jam buka normal sebelum pandemi dan tiket kesehatan akan dihapus pada 25 Februari.

Jarak sosial dan masker wajah tidak lagi wajib di sebagian besar tempat, sementara periode karantina bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 akan dipersingkat menjadi lima hari.

"Negara akan terbuka lagi," kata Menteri Kesehatan Ernst Kuipers dalam konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: 4 Arti Warna Status Kode QR PeduliLindungi Terbaru

 

Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengumumkan rencananya untuk menghapus seluruh aturan terkait Covid-19, termasuk isolasi bagi warga yang dites positif.

Menurutnya, rencana itu menunjukkan bahwa kerja keras warga Inggris terbayar, dikutip dari The Guardian.

Ini membuat Inggris berada di jalur berbeda dari banyak negara yang terus memberlakukan karantina dengan hukuman dan denda bahkan sambil melonggarkan aturan lain.

Saat ini, mereka yang memiliki virus dapat meninggalkan rumah mereka setelah hasil tes cepat negatif pada hari ke lima dan enam masa isolasi.

Baca juga: UPDATE Corona 16 Februari 2022: Rekor 57.049 Kasus Covid-19 Indonesia, Tertinggi Selama Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com