Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Orang Tewas Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, Ini Kondisi Cuaca Saat Kejadian

Kompas.com - 14/02/2022, 11:25 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember pada Minggu (13/2/2022).

Dari 23 orang tersebut, 11 di antaranya tewas tenggelam. 

Saat kejadian, mereka disebut sedang menjalani ritual tunggal jati nusantara. Ritual tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapat pekerjaan.

Sebelum kejadian, petugas sempat memperingatkan rombongan agar tidak beraktivitas di sekitar pantai, tetapi tidak dihiraukan.

Setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar datang dan menghantam mereka.

Lantas, bagaimana kondisi cuaca saat kejadian?

Baca juga: 11 Tewas Disapu Ombak Saat Gelar Ritual di Pantai Payangan Jember, Ini Fakta Lengkapnya

Kondisi cauca saat kejadian

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya, Daryatno mengatakan kondisi cuaca di lokasi kejadian saat itu adalah berawan.

"Tapi dari pantauan citra satelit, ada awan comulonimbus pada jarak kurang 60 kilometer sebelah barat daya lokasi," kata Daryatno saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Ia menjelaskan, angin di sekitar lokasi saat itu berhembus dari arah barat laut dengan kecepatan 2-5 knot dan termasuk tidak terlalu kencang.

Untuk tinggi gelombang, Daryatno menyebut sekitar 2-2,5 meter, termasuk kategori gelombang moderat.

"Tapi tinggi gelombang maksimum untuk laut lepasnya itu mencapai 3,5-4 meter," jelas dia.

Baca juga: 23 Warga Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, 11 Orang Tewas, Berikut Identitasnya

 

Kategori gelombang berbahaya

Meski kategori gelombang termasuk moderat, Daryatno menuturkan bahwa hal itu masih tetap berbahaya.

Terlebih, morfologi laut selatan Pulau Jawa memang rawan dan memiliki rip current, sebuah arus tarik yang berada di permukaan serta bergerak dari pantai menuju laut.

Menurutnya, baik dari BMKG maupun petugas pantai selalu memberi peringatan agar warga tidak beraktivitas di sekitar laut saat ketinggian signifikan.

"Sebenarnya sudah disampaikan berkali-kali dan sudah dipasang tanda di sekitar pantai," ujarnya.

Baca juga: 23 Warga Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, 11 Orang Tewas, Berikut Identitasnya

Sebelumnya, Bupati Jember Hendy Siswanto telah mendatangi Puskesmas Ambulu untuk melihat sejumlah korban yang dirawat.

Hendy juga memberi bantuan pada keluarga korban dan dukungan moril.

"Saya minta kepada seluruh warga Jember untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dulu, sebab cuacanya berbahaya. Tolong petugas terkait untuk memperketat penjagaan pantai," kata kata Hendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com