KOMPAS.com - Sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember pada Minggu (13/2/2022).
Dari 23 orang tersebut, 11 di antaranya tewas tenggelam.
Saat kejadian, mereka disebut sedang menjalani ritual tunggal jati nusantara. Ritual tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapat pekerjaan.
Sebelum kejadian, petugas sempat memperingatkan rombongan agar tidak beraktivitas di sekitar pantai, tetapi tidak dihiraukan.
Setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar datang dan menghantam mereka.
Lantas, bagaimana kondisi cuaca saat kejadian?
Baca juga: 11 Tewas Disapu Ombak Saat Gelar Ritual di Pantai Payangan Jember, Ini Fakta Lengkapnya
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya, Daryatno mengatakan kondisi cuaca di lokasi kejadian saat itu adalah berawan.
"Tapi dari pantauan citra satelit, ada awan comulonimbus pada jarak kurang 60 kilometer sebelah barat daya lokasi," kata Daryatno saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/2/2022).
Ia menjelaskan, angin di sekitar lokasi saat itu berhembus dari arah barat laut dengan kecepatan 2-5 knot dan termasuk tidak terlalu kencang.
Untuk tinggi gelombang, Daryatno menyebut sekitar 2-2,5 meter, termasuk kategori gelombang moderat.
"Tapi tinggi gelombang maksimum untuk laut lepasnya itu mencapai 3,5-4 meter," jelas dia.
Baca juga: 23 Warga Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, 11 Orang Tewas, Berikut Identitasnya