Eskalasi pandemi ini disebabkan meluasnya varian Omicron di Tanah Air.
Diketahui, sejak Omicron muncul, banyak negara juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Kemungkinan besar (karena) varian Omicron kalau melihat kecepatan peningkatan jumlah kasus," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022) pagi.
Ia mengatakan, hingga Rabu, kasus Omicron yang dilaporkan adalah 2.980. Terdiri dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) 1.602, lokal 1.093, dan masih diverifikasi 285.
1.100 pasien telah sembuh, sementara lima orang meninggal dunia.
Baca juga: Indonesia Bersiap Hadapi 150.000 Kasus Covid-19, Menkes: Tidak Perlu Kaget
Selain itu, angka Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, menurut Kemenkes, lonjakan ini disebabkan peningkatan testing dan tracing.
"Iya, testing dan tracing yang tetap tinggi juga meningkatkan jumlah kasus yang dapat kita temukan," tambah Nadia.
Baca juga: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron, Ini Kata WHO
Nadia menjelaskan, upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah dimulai dari hulu.
"Tetap meminta mengaktifkan satgas, melakukan testing dan tracing yang agresif untuk segera melokalisir kasus," katanya.
Pemerintah, imbuhnya, akan memastikan kesiapan dukungan telemedisin untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Standar WHO di PeduliLindungi
Penggunaan Peduli Lindungi di tempat umum juga akan dioptimalkan.
"Penambahan atau konversi tempat perawatan isolasi dan ICU, penambahan oksigen, ventilator, dan kesiapan obat-obatan," tuturnya.
Nadia menambahkan, bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir sebesar 3,65 persen.
Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang dites adalah 5,75 per 1.000 penduduk per minggu. Angka ini disebut jauh di atas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per minggu.
Baca juga: Cara Dapatkan Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19 Omicron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.