Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Download Sertifikat Vaksin Standar WHO di PeduliLindungi

Kompas.com - 14/01/2022, 13:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Masyarakat kini bisa mendapatkan sertifikat vaksin perjalanan luar negeri sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penyesuaian pada sertifikat vaksin Covid-19 agar bisa terbaca di luar negeri.

“Kita sudah standarkan sertifikat vaksin menggunakan WHO standard,” kata Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Kemenkes Sesuaikan Sertifikat Vaksin Sesuai Standar WHO, Begini Bentuknya

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sertifikat vaksin yang sesuai standar WHO tersebut memiliki bentuk QR Code yang berbeda dengan QR Code sertifikat vaksin selama ini.

Selain itu, dalam sertifikat tersebut tertera Nama, NIK, Nomor Paspor, Tempat Tanggal Lahir, serta jenis vaksin yang digunakan.

Serta terdapat keterangan "Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Internasional".

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Booster di PeduliLindungi

Lantas bagaimana cara untuk mendapatkan sertifikat vaksin internasional sesuai standar WHO di aplikasi PeduliLindungi?

Cara download sertifikat vaksin standar WHO

Setiaji menyebut, untuk mendapat sertifikat vaksin sesuai standar WHO, caranya adalah terlebih dahulu masuk ke menu “Sertifikat Vaksin” pada aplikasi PeduliLindungi.

Selanjutnya tinggal melakukan format penyesuaian.

Adapun untuk bisa mendapatkan sertifikat vaksin perjalanan luar negeri sesuai standar WHO, aplikasi PeduliLindungi yang digunakan minimal versi 4.0.7.

Baca juga: Penyebab Jadwal Vaksinasi Booster Tak Muncul di PeduliLindungi

Secara detail berikut cara untuk mendapat sertifikat vaksin internasional sesuai standar WHO:

  • Klik "Sertifikat Vaksin"
  • Klik "Sesuaikan Format Sertifikat"
  • Pilih Nama, klik "Selanjutnya"
  • Pilih Negara, klik "Selanjutnya"
  • Cek kebenaran informasi yang telah dibuat, jika sudah klik "Konfirmasi"
  • Selanjutnya jika sertifikat berhasil ddibuat akan muncul keterangan "Berhasil dibuat"
  • Serta akan muncul QR Sertifikat luar negeri
  • Klik "Lihat Detail" untuk melihat detail.

Baca juga: Kemenkes Terbitkan Surat Edaran soal Vaksinasi Booster, Ini Isi Lengkapnya!

Tujuan penyesuaian

Setiaji mengatakan, penyesuaian sertifikat vaksin sesuai standar WHO untuk perjalanan ke luar negeri tersebut dilakukan sebagai antisipasi adanya isu bahwa serifikat vaksin Indonesia tak dikenal di luar negeri.

“QR code-nya telah kita sesuaikan dengan standar WHO supaya bisa dikenal dan dibaca di luar negeri,” jelas dia.

Baca juga: Mekanisme Lengkap Vaksin Booster Gratis yang Dimulai Hari Ini, Syarat hingga Jadwalnya!

Setiaji mengatakan, penyesuaian tersebut telah dilakukan sejak seminggu yang lalu.

Manfaat dari penyesuaian sertifikat vaksin tersebut adalah kemudahan dan pengakuan sehingga tidak ada penolakan sertifikat vaksin saat berada di luar negeri.

Ia menyebut, salah satu contoh pemanfaatannya adalah untuk perjalanan haji dan umrah.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Ada Tidaknya Sertifikat bagi Peserta Vaksin Booster

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 13 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com