KOMPAS.com - Hari ini 10 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 2 Februari 2012, kapal feri MV Rabaul Queen tenggelam di Papua Nugini.
Diberitakan Harian Kompas, 4 Februari 2012, sebanyak 246 orang dari total 350 penumpang kapal feri MV Rabaul Queen berhasil diselamatkan.
Kapal feri MV Rabaul Queen tenggelam sekitar 16 kilometer dari lepas pantai Finschhafen, Papua Nugini, tepatnya di Samudra Pasifik Selatan.
Kapal tersebut berangkat dari Kimbe, sebuah pulau di New Britain, menuju kota Lae.
Kebanyakan penumpang adalah mahasiswa yang belajar di Lae, kota pusat universitas terbesar negeri itu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Uni Soviet Menembak Pesawat Jet AS, Tiga Orang Perwira Tewas
Otoritas Keamanan Maritim Papua Nugini Rony Naigu menuturkan, feri itu dihantam tiga badai besar di lepas pantai Finschhafen.
Dilansir dari New York Times, 2 Februari 2012, MV Rabaul Queen tenggelam antara pukul 05.00 dan 06.00 pagi waktu setempat dalam perjalanan dari Kimbe ke kota Lae.
Sebelum tenggelam, MV Rabaul Queen sempat mengirimkan sinyal marabahaya yang diterima di Australia dan diteruskan ke otoritas maritim Papua Nugini.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengatakan dalam update online-nya bahwa 350 orang diyakini berada di dalam feri MV Rabaul Queen.
Kapal feri memang biasa digunakan sebagai moda transportasi di Papua Nugini.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dipastikan Kecelakaan, 239 Tewas
Diberitakan BBC, 3 Febrari 2012, para korban yang selamat menceritakan bahwa kapal feri itu dihantam ombak besar sebelum terguling dan tenggelam.
Beberapa orang harus berpegangan pada puing-puing di air sebelum mereka diselamatkan oleh enam kapal dagang otoritas Australia.
"Kami menemukan sejumlah kapsul (rakit pelampung) tanpa ada orang di dalamnya," kata Rony Naigu.
Perusahaan pemilik feri MV Rabaul Queen, Rabaul Shipping mengatakan, ferinya melakukan perjalanan dengan "rute rutin" antara Kimbe dan Lae, yang dilakukan setiap minggu selama 11 tahun tanpa kecelakaan.