Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Egg Freezing, Bagaimana Peluangnya Menghasilkan Keturunan?

Kompas.com - 24/01/2022, 15:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis Luna Maya baru-baru ini menjadi sorotan karena melakukan egg freezing (mature oocyte cryopreservation) atau pembekuan sel telur.

Mengutip Kompas.com, 19 Januari 2022, Luna Maya sudah melakukannya sejak setahun yang lalu.

Proses egg freezing tersebut dilakukan agar kelak Luna bisa menggunakannya saat telah siap dan mendapat pendamping hidup.

Baca juga: Luna Maya Lakukan Egg Freezing, Apa Itu?

Apa itu egg freezing?

Dikutip dari Kompas.com, (19/1/2022), egg freezing adalah proses pembekuan sel telur dengan metode sel telur wanita diambil dari ovarium selanjutnya dibekukan.

Sel telur itu dibekukan saat tidak dibuahi dan disimpan untuk selanjutnya digunakan ketika wanita tersebut telah siap untuk memiliki anak.

Ketika seseorang tersebut telah siap, maka proses akan dilanjutkan dengan fertilisasi in vitro (bayi tabung).

Fertilisasi in vitro adalah sel telur dibuahi dan kemudian ditanamkan pada rahim wanita tersebut.

Wanita biasanya memasuki masa menopause di usia akhir 40-an atau awal 50-an. Adapun tahun-tahun menjelang menopause, kesuburan wanita akan menurun sehingga kecenderungan untuk hamil dan memiliki anak juga akan berkurang.

Sehingga egg freezing kerap dipilih bagi mereka yang belum siap hamil pada usia lebih muda. Egg freezing dapat menawarkan harapan untuk tetap hamil di masa depan.

Meski demikian, kemungkinan hamil pada egg freezing tak sebesar pada kondisi telur segar.

Baca juga: Mengenal Egg Freezing, Prosedur yang Dijalani Luna Maya untuk Memiliki Anak

Peluang metode egg freezing 

Di luar negeri, metode egg freezing sudah sering digunakan. Namun, di Indonesia metode ini masih belum dikenal luas. Terdapat beberapa studi yang pernah dilakukan terkait ini.

Mengutip BBC, 17 Februari 2020, menurut profesor studi kesuburan di Imperial College London, Lord Robert Winston, teknologi itu kurang berhasil.

"Jumlah telur yang benar-benar menghasilkan kehamilan setelah pembekuan adalah sekitar satu persen atau 1 dari 100," ujar Winston. Dia mengklarifikasi bahwa dia mengacu pada live births (kelahiran hidup).

Namun, badan yang mengatur perawatan kesuburan di Inggris, Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA), menempatkan tingkat keberhasilannya mendekati satu dari lima.

Sedangkan perbandingannya menurut Winston adalah satu dari seratus.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Berapa Kisaran Biaya Egg Freezing?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com