Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mood Swings dan Mudah Lupa? Bisa Jadi Tubuh Kekurangan Vitamin B12

Kompas.com - 24/01/2022, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin B12 jarang terpikirkan oleh kita, padahal vitamin ini vital dalam menunjang proses replikasi DNA, pembentukan sel darah merah, perkembangan saraf, dan kinerja sistem saraf pusat.

Tubuh sendiri tak bisa memproduksi vitamin B12. Sehingga kita harus mendapatkannya dari bahan makanan hewani atau melalui konsumsi suplemen.

Bahan makanan hewani ini bisa berupa telur, ikan, daging merah, dan daging ayam atau daging bebek.

Takaran harian vitamin B12 tergantung dari usia dan kondisi tubuh. Melansir dari Web MD, para dewasa dengan tubuh sehat tanpa penyakit kronis, rata-rata membutuhkan 2,4 mcg vitamin B12 per hari.

Baca juga: Cara Benar Mengonsumsi Buah agar Vitamin Bisa Terserap Maksimal

Tanda-tanda kekurangan vitamin B12

Tentu saja kita tak bisa secara teliti mencermati jumlah vitamin B12 yang masuk ke dalam tubuh kita setiap harinya.

Yang bisa kita lakukan adalah terus menerapkan pola diet seimbang, dan waspada terhadap sinyal-sinyal tubuh yang bisa menandakan bahwa kita kekurangan vitamin B12.

Atau, jika kita ingin tahu level vitamin B12 dalam tubuh, kita bisa melakukan tes darah di laboratorium.

Ilustrasi vitamin B123D_generator Ilustrasi vitamin B12
Tubuh sendiri semakin tua akan semakin kesulitan dalam menyerap vitamin. Kesulitan dalam menyerap vitamin ini juga bisa disebabkan oleh tindakan operasi pengurangan lemak tubuh yang melibatkan pengurangan beberapa bagian dari perut kita.

Selain itu, kita bisa berisiko kekurangan vitamin B12 jika kita menderita atropic gastritis atau penipisan lapisan perut, anemia pernisiosa, celiac disease, kecanduan alkohol, dan gangguan sistem imun.

Baca juga: Mudah Jatuh Sakit? Jangan-jangan Tubuh Anda Kekurangan Protein

Lantas apa saja tanda jika tubuh kita kekurangan vitamin B12? Jika kita kekurangan vitamin B12, kita biasanya akan terdera anemia.

Beberapa gejala yang biasanya muncul meliputi kelemahan, kelesuan, napas pendek, kulit pucat, lidah yang licin, konstipasi, diare, kehilangan selera makan, kesemutan, kelemahan otot, gangguan dalam berjalan, pandangan terganggu, dan gangguan mental seperti depresi.

Melansir dari Very Well Health, kekurangan vitamin B12 juga erat dikaitkan dengan munculnya demensia secara dini.

Demensia karena kekurangan vitamin B12 bisa ditandai dengan gejala kehilangan memori, menurunnya kemampuan mengambil keputusan, perubahan perilaku, kesulitan mengingat, dan gangguan dalam merawat diri sendiri.

Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga bisa menyebabkan mood swings yang mengganggu dan perubahan kepekaan indera penciuman.

Gangguan kesehatan karena kekurangan vitamin B12 ini tak bisa membaik sendiri secara alami.

Gangguan kekurangan vitamin B12 harus diatasi dengan pemberian suplemen secara oral atau injeksi.

Pemberian suplemen ini bisa menyelesaikan masalah kekurangan vitamin yang ada. Namun sayang, jika problema kekurangan vitamin B12 sudah mengenai saraf, maka kerusakan saraf yang ada biasanya akan permanen.

Baca juga: 5 Manfaat Suplemen Vitamin D untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com