Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Panic Buying di Indonesia, dari Susu Beruang hingga Minyak Goreng

Kompas.com - 21/01/2022, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Tanpa pikir panjang, masyarakat pun langsung berburu beragam temulawak, baik di pasar tradisional maupun di tempat-tempat lainnya.

Padahal banyak ahli yang sudah memberikan penjelasan bahwa temulawak tidak dapat digunakan untuk menangani infeksi virus corona.

Baca juga: Temulawak Laku Keras di Depok Pascakasus Corona, Pedagang: Dulu Boro-boro Ada yang Beli

4. Susu beruang

Salah satu produk susu kalengan saat itu juga menjadi incaran masyarakat, karena dipercaya memiliki manfaat dalam melawan virus corona.

Bahkan beredar video di media sosial, masyarakat berlari dan berebutan mengambil produk susu beruang di sebuah supermarket saat supermarket itu baru dibuka.

Akibat tingginya atensi masyarakat akan produk susu ini, pihak pengecer bahkan sempat memberlakukan pembatasan pembelian maksimal.

Kebijakan ini diterapkan agar masyarakat lain yang juga membutuhkannya masih tetap bisa mendapatkan produk itu.

Lebih jauh, saking tingginya permintaan produk susu tersebut, banyak pihak yang menjualnya di platform ecommerce dengan harga yang sangat fantastis.

Baca juga: Rebutan Susu Beruang, Panic Buying Corona, dan Kepanikan Warga

5. Minyak goreng

Terakhir adalah panic buying produk minyak goreng kemasan di toko-toko ritel.

Ini sedang terjadi saat ini saat harga tunggal diumumkan pada Rabu (19/1/2022).

Pemerintah memberlakukan harga tunggal untuk komoditas minyak goreng, yakni Rp 14.000 per liter.

Sebelumnya, harga minyak goreng terpantau mengalami kenaikan, rata-rata harga untuk kemasan 2 liter mencapai Rp 38.000 dari yang semula di kisaran Rp 26.000- Rp 28.000.

Masyarakat takut harga minyak akan kembali naik, sehingga banyak dari mereka yang langsung menyerbu toko-toko yang menjual minyak goreng harga tunggal, untuk produk harga subsidi.

Padahal pemerintah dalam hal ini Menteri Perdagangan telah mewanti-wanti agar masyarakat tak melakukan panic buying.

Pasalnya, cadangan minyak goreng di harga subsidi ini telah dijamin aman hingga 6 bulan ke depan.

Baca juga: Duduk Perkara Lengkap Mahalnya Harga Minyak Goreng, Dugaan Kartel, Kebijakan Satu Harga Rp 14.000 Per Liter, hingga Panic Buying Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com