KOMPAS.com - Jika Anda melihat foto-foto kabut yang indah dengan berbagai warna dan tak berbentuk, itu adalah Nebula.
Nebula menjadi salah satu benda langit paling cantik ketika dilihat, terutama saat dipotret.
Mengutip Britannica, pada awalnya Nebula merupakan sebutan untuk objek apa pun di luar tata surya yang memiliki tampilan menyebar (bukan titik seperti bintang).
Nebula adalah salah satu dari berbagai awan tipis gas dan debu yang terjadi di ruang antarbintang.
Sementara itu melansir laman NASA, 25 Februari 2021, Nebula adalah awan debu dan gas raksasa di luar angkasa.
Beberapa nebula (lebih dari satu nebula) berasal dari gas dan debu yang dikeluarkan oleh ledakan bintang yang sekarat, seperti supernova.
Sedangkan Nebula lainnya adalah daerah di mana bintang-bintang baru mulai terbentuk. Oleh karena itu beberapa Nebula disebut tempat "pembibitan bintang".
Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?
Nebula terdekat dengan Bumi yang diketahui adalah Nebula Helix. Itu merupakan sisa dari bintang yang sekarat. Jaraknya sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi.
Itu berarti bahkan jika Anda dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, Anda masih perlu 700 tahun untuk sampai ke sana.
Bagaimana bintang terbentuk di Nebula?
Nebula terbuat dari debu dan gas, kebanyakan hidrogen dan helium. Debu dan gas dalam nebula sangat tersebar, tetapi gravitasi perlahan dapat mulai menyatukan gumpalan debu dan gas.
Saat rumpun ini semakin besar, gravitasinya semakin kuat. Akhirnya, gumpalan debu dan gas menjadi sangat besar sehingga runtuh karena gravitasinya sendiri.
Runtuhnya menyebabkan materi di pusat awan memanas dan inti panas ini adalah awal dari sebuah bintang.
Baca juga: Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?