KOMPAS.com - Orang berbohong dengan banyak alasan, mulai dari menutupi kesalahan, takut lawan bicara tersakiti, atau untuk mengontrol situasi.
Namun, beberapa orang lagi terus berbohong meski sebenarnya tak memiliki alasan yang jelas di belakangnya.
Seringnya orang ini tak habis melakukan kesalahan, tak tengah memiliki aib, dan tak tengah menyakiti atau berpotensi menyinggung pihak lain. Mereka berbohong tanpa alasan yang bisa dimaklumkan oleh banyak orang.
Beberapa orang ini terlihat berbohong hanya seperti sekedar hobi, dilakukan begitu saja tanpa butuh penegasan alasan.
Baca juga: Hobi Menyadap Ponsel Pasangan Ternyata Berbahaya, Ini Kata Psikolog
Tak mengatakan kejujuran alias berbohong sudah melekat dalam keseharian hampir semua orang. Keahlian atau kemampuan berbohong bahkan sudah melekat sejak kita masih kecil, masih anak-anak.
Seringnya, orang berbohong untuk pertahanan diri, dengan tujuan menghindari konflik atau pertengkaran karena orang tersebut baru saja melakukan sesuatu yang bisa memicu kemarahan atau kecewa pihak lain.
Alasan terbanyak kedua adalah, orang akan berbohong demi menutupi sebuah rahasia yang tak ingin dibaginya dengan pihak lain.
Alasan ketiga, yang terlihat sedikit lebih mulia, adalah berbohong demi menjaga perasaan orang lain.
Berbohong tipe white lies ini biasanya bukan didasari kesalahan atau perbuatan menyakiti pihak lain, namun sekedar menutupi fakta agar perasaan orang lain tak tersinggung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.