KOMPAS.com - Orang berbohong dengan banyak alasan, mulai dari menutupi kesalahan, takut lawan bicara tersakiti, atau untuk mengontrol situasi.
Namun, beberapa orang lagi terus berbohong meski sebenarnya tak memiliki alasan yang jelas di belakangnya.
Seringnya orang ini tak habis melakukan kesalahan, tak tengah memiliki aib, dan tak tengah menyakiti atau berpotensi menyinggung pihak lain. Mereka berbohong tanpa alasan yang bisa dimaklumkan oleh banyak orang.
Beberapa orang ini terlihat berbohong hanya seperti sekedar hobi, dilakukan begitu saja tanpa butuh penegasan alasan.
Baca juga: Hobi Menyadap Ponsel Pasangan Ternyata Berbahaya, Ini Kata Psikolog
Tak mengatakan kejujuran alias berbohong sudah melekat dalam keseharian hampir semua orang. Keahlian atau kemampuan berbohong bahkan sudah melekat sejak kita masih kecil, masih anak-anak.
Seringnya, orang berbohong untuk pertahanan diri, dengan tujuan menghindari konflik atau pertengkaran karena orang tersebut baru saja melakukan sesuatu yang bisa memicu kemarahan atau kecewa pihak lain.
Alasan terbanyak kedua adalah, orang akan berbohong demi menutupi sebuah rahasia yang tak ingin dibaginya dengan pihak lain.
Alasan ketiga, yang terlihat sedikit lebih mulia, adalah berbohong demi menjaga perasaan orang lain.
Berbohong tipe white lies ini biasanya bukan didasari kesalahan atau perbuatan menyakiti pihak lain, namun sekedar menutupi fakta agar perasaan orang lain tak tersinggung.
Ketika seseorang tak memiliki rahasia dan tak memiliki kesalahan atau sesuatu yang bisa berpotensi memicu kemarahan orang lain tapi mereka tetap saja mengeluarkan kebohongan, bisa jadi ada beberapa masalah ada dalam dirinya.
Baca juga: Kesepian Bisa Membunuhmu
Menurut Danti Wulan Manunggal, Psi, ketika orang berbohong tanpa alasan yang jelas, bisa jadi mereka didasari lima poin berikut ini. Yaitu:
"Seseorang yang manipulatif, akan sering berbohong demi mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri," begitu papar associate psikolog Ibunda.id tersebut kepada Kompas.com, Kamis (20/01/2022) pagi.
Tipe manipulatif ini adalah kepribadian, di mana ketika mereka memiliki kekuasaan atau kekuatan, maka dorongan manipulatif ini akan semakin kuat dan besar.
Mengutip dari Psychology Today, orang yang hobi berbohong akan merasa kontrol dirinya terenggut ketika harus menyatakan kebenaran.
Dengan berbohong, mereka merasa memiliki kekuatan karena bisa mengontrol situasi dan reaksi dari orang di sekelilingnya.
Ketika dilakukan terus menerus dan mendapatkan kepuasan karena merasa punya kekuatan, orang ini akan terus terbiasa berbohong, menjadikannya sebuah kebiasaan yang lumrah.
Baca juga: Hati-hati, Silent Treatment Justru Bisa Merusak Hubungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.