KOMPAS.com - Unggahan informasi perihal situs Swagbucks ramai beredar di media sosial pada Senin (17/1/2022).
Ajakan warganet untuk gabung di Swagbucks pun bermunculan.
Berikut beberapa di antaranya:
"Story wa tbtb penuh sm swagbuck," tulis akun Twitter ini.
"Swagbuck tuh aman gak si? Dari tadi temen aku nyuruh ikut gabung," tulis akun Twitter lainnya.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, situs Swagbucks yang beredar menawarkan reward berupa uang digital pada orang yang mau registrasi.
Kendati demikian, sejumlah pakar meminta untuk hati-hati karena diduga menjurus pada penipuan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu OpenSea, Pasar Digital untuk Jual Beli NFT
Swagbuck disebut-sebut sebagai situs penghasil uang dengan cara mengisi survei dan sejenisnya.
Sementara situs lainnya seperti Swagbuckssn.xyz diklaim dapat memberikan komisi bagi pengguna.
Kedua laman itu menjanjikan uang bagi penggunanya, salah satunya dengan mengisi survei.
Baca juga: Punya Kekayaan di NFT, Apakah Perlu Membayar Pajak? Ini Kata DJP
Menanggapi hal itu, Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam L Tobing mengatakan bahwa pihaknya hanya mengatur dan mengawasi kegiatan sektor jasa keuangan yaitu perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
"Di luar kegiatan tersebut, tentu perusahaannya tidak terdaftar di OJK," ujar Tongam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/1/2022).
Menurut dia, tidak terdaftarnya suatu perusahaan di OJK bukan berarti tidak ada legalitas.
Hal ini dikarenakan, bisa jadi izin usahanya diberikan oleh instansi lain seperti Kementerian Perdagangan RI, Bappebti, atau Kementerian Koperasi dan UKM RI.
"Namun, masyarakat juga perlu memperhatikan logis atau tidak penawaran dengan iming-iming imbal hasil," lanjut dia.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Apa Itu NFT
Terkait maraknya situs berdomain xyz yang menjanjikan uang, termasuk Swagbuck, Tongam mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati.
"Masyarakat harus berhati-hati dengan situs atau aplikasi seperti ini," kata dia.
Tongam menambahkan, jika melihat penawaran dalam situs mobileworksws.xyz, swagbuckssn.xyz, mobileworkslx.xyz, atau fusioncashsm.xyz, tidak ada kegiatan sektor jasa keuangan di dalamnya.
Situs tersebut menjanjikan uang atau komisi bagi yang mengajak orang lain, mengisi survei, dan mengunduh aplikasi/game.
"Modusnya mirip dengan TikTok Cash di mana masyarakat diminta mengajak orang lain dan like post," imbuhnya.
Baca juga: 4 Fakta Seputar TikTok Cash, Layanan yang Baru Saja Diblokir Kominfo
Sementara itu, pemerhati keamanan siber Yerry Niko Borang mengatakan, domain xyz sendiri adalah domain paling murah di internet.
Mengenai keberadaan aplikasi misterius itu, Yerry menjelaskan, seseorang perlu mengundang 30 kontak untuk nantinya dapat dibayar atau mendapatkan uang.
Namun banyak orang yang mengaku telah mengundang sejumlah orang, namun belum dibayar meski sudah menunggu lama.
"Menurut saya, ini semacam penipuan viral yang online, agar semakin banyak orang menyerahkan data alias data mining," ujar Yerry kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2022).
Baca juga: Mengenal Apa Itu NFT yang Baru-baru Ini Ramai Dibicarakan Publik
Terpisah, dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer UNS Nurcahya Pradana Taufik Prakisya mengatakan, sangat mungkin jika ada orang dengan niat jahat membuat web jebakan untuk orang awam atau orang yang belum tahu tentang apa itu domain xyz.
"Untuk top level domain (TLD) seperti xyz, itu biasanya murah. Bahkan bisa diperoleh gratis. Secara logika, mana ada situs yang cuma-cuma memberikan uang sementara web-nya saja gratisan," katanya, Selasa (17/1/2022).
Baca juga: Bahaya Foto KTP dan Selfie KTP Dijual di OpenSea
Mengenai bahaya atau risiko, Nurcahya mengungkapkan, sebaiknya masyarakat menghindari web dengan domain tersebut.
Sebab, risiko yang paling ditakutkan adalah penyalahgunaan data pribadi yang tersimpan di dalamnya.
"Bisa jadi nanti digunakan untuk pinjaman online, dan lainnya," imbuhnya.
Baca juga: 5 Alasan Pemerintah Setop Siaran TV Analog Mulai April 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.