Membedung bayi dengan kain, membuatnya merasa hangat, tenang, dan aman.
Tidak perlu terlalu kencang saat membedong bayi pastikan saja tangannya dekat dengan tubuhnya sehingga ketika ia kaget, tidak akan membuat gerakan refleks yang pada akhirnya mengganggu tidurnya.
Sementara pada bagian kaki, pastikan kaki bayi masih bisa membuat gerakan-gerakan kecil saat dibedung, artinya biarkan kain bedung membalutnya dengan tidak terlalu kencang.
Baca juga: Apakah Sakit Gigi pada Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur?
Pada dasarnya, memandikan bayi baru lahir tidak wajib dilakukan setiap hari. Bahkan disebutkan 2-3 kali dalam satu minggu cukup.
Semakin sering bayi baru lahir dimandikan, maka potensi kulitnya kering menjadi semakin besar.
Terlepas dari itu, memandikan bayi dalam hari-hari pertamanya harus menggunakan spons atau kain halus, misalnya waslap.
Ini diperlukan untuk menghindari terlalu banyak air yang membasahi tubuhnya.
Perlu diingat, bayi baru lahir kondisi pusarnya masih basah, bahkan sisa tali pusat ketika ia dilahirkan masih menempel dan belum lepas dari pusar.
Selain itu, siapkan handuk, pakaian bersih dan sabun juga sampo yang tidak beraroma sebelum Anda memulai proses memandikan bayi.
Tentu ini harus disiapkan lebih awal, agar sesaat setelah bayi selesai dimandikan, semua sudah siap dan bayi tidak terlalu lama ada dalam kondisi basah tanpa pakaian.
Baca juga: Apakah Sakit Gigi pada Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sisa tali pusat masih akan menempel di pusar bayi Anda sampai akhirnya kering dan terlepas dengan sendirinya.
Selama sisa tali pusat masih ada di sana, maka Anda harus berhati-hati dan memberi perhatian lebih dalam merawatnya.
Anda disarankan untuk membersihkan area tersebut dengan cara menyekanya menggunakan cairan alkohol hingga ia kering dan terlepas.
Area pusar bayi tidak boleh terendam air sampai tali pusat terlepas dan area tersebut benar-benar sembuh, kurang lebih hingga bayi berusia 4 minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.