Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Varian Corona IHU yang Disebut-sebut Mirip Omicron?

Kompas.com - 08/01/2022, 14:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian virus corona Covid-19 yang diberi nama B.1640.2 atau varian IHU ramai dibicarakan di luar negeri.

Hal itu dikarenakan varian ini memiliki karakteristik yang mirip Omicron, yaitu mengandung banyak mutasi.

Varian IHU masih bagian dari virus corona atau SARS-Cov-2. Masih banyak penelitian yang diperlukan untuk menjelaskan varian ini. 

Bagaimana varian ini dinamai?

Baca juga: Covid-19 Varian IHU yang Ditemukan di Perancis, Berbahayakah?

Apa itu varian IHU?

Melansir Forbes, 5 Januari 2022, nama varian IHU diambil dari Institut Hospitalo-Universitaire Mediterranee (IHU) atau Pusat Pelatihan dan Penelitian Medis, Marseille, Perancis, tempat virus tersebut diidentifikasi. 

Peneliti mengidentifikasi varian ini mengandung 46 mutasi, mirip dengan varian Omicron yang hanya memiliki 37 mutasi. 

Gejala varian IHU

Gejala varian IHU dari pasien yang terinfeksi mengungkapkan kasus pertama yang diidentifikasi hanya mengembangkan gejala pernapasan 'ringan'.

Varian IHU pertama kali dilaporkan di Perancis selatan pada pasien yang baru saja kembali dari Kamerun, Afrika. 

Hal itu menurut laporan sebuah makalah yang diterbitkan di medRxiv 29 Desember, sebelum ditinjau oleh rekan sejawat.

Apakah varian ini termasuk varian baru? 

Melansir The Indian Express, Jumat (7/1/2022), varian B.1.640 bukanlah hal baru. Menurut studi yang dilaporkan oleh para peneliti dari Mediterranee Infection, varian itu terdeteksi pada 12 orang pasien yang tinggal di wilayah geografis yang sama di tenggara Perancis.

Mereka baru saja kembali dari Kamerun. Para peneliti mengatakan varian yang ditemukan pada orang-orang ini sangat mirip dengan yang mereka temukan sebelumnya dan diberi nama IHU.

Baca juga: Varian IHU, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Perancis

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com