KOMPAS.com - Varian virus corona Covid-19 yang diberi nama B.1640.2 atau varian IHU ramai dibicarakan di luar negeri.
Hal itu dikarenakan varian ini memiliki karakteristik yang mirip Omicron, yaitu mengandung banyak mutasi.
Varian IHU masih bagian dari virus corona atau SARS-Cov-2. Masih banyak penelitian yang diperlukan untuk menjelaskan varian ini.
Bagaimana varian ini dinamai?
Baca juga: Covid-19 Varian IHU yang Ditemukan di Perancis, Berbahayakah?
Melansir Forbes, 5 Januari 2022, nama varian IHU diambil dari Institut Hospitalo-Universitaire Mediterranee (IHU) atau Pusat Pelatihan dan Penelitian Medis, Marseille, Perancis, tempat virus tersebut diidentifikasi.
Peneliti mengidentifikasi varian ini mengandung 46 mutasi, mirip dengan varian Omicron yang hanya memiliki 37 mutasi.
Gejala varian IHU dari pasien yang terinfeksi mengungkapkan kasus pertama yang diidentifikasi hanya mengembangkan gejala pernapasan 'ringan'.
Varian IHU pertama kali dilaporkan di Perancis selatan pada pasien yang baru saja kembali dari Kamerun, Afrika.
Hal itu menurut laporan sebuah makalah yang diterbitkan di medRxiv 29 Desember, sebelum ditinjau oleh rekan sejawat.
Apakah varian ini termasuk varian baru?
Melansir The Indian Express, Jumat (7/1/2022), varian B.1.640 bukanlah hal baru. Menurut studi yang dilaporkan oleh para peneliti dari Mediterranee Infection, varian itu terdeteksi pada 12 orang pasien yang tinggal di wilayah geografis yang sama di tenggara Perancis.
Mereka baru saja kembali dari Kamerun. Para peneliti mengatakan varian yang ditemukan pada orang-orang ini sangat mirip dengan yang mereka temukan sebelumnya dan diberi nama IHU.
Baca juga: Varian IHU, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Perancis
Varian IHU yang disebut juga B.1.640 menurut database global, pertama kali ditemukan pada Januari 2021.
Salah satu yang ditemukan peneliti Perancis di antara orang-orang pada bulan November 2021 kini telah diklasifikasikan sebagai sub-garis keturunan B.1.640.2.
Seberapa berbahaya varian ini?
Meskipun varian IHU menunjukkan kemunculan yang tidak terduga dan penyebaran lintas batas dari varian Covid-19 baru, namun masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang bagaimana varian akan menyebar atau gejala apa yang akan ditimbulkannya, menurut makalah tersebut.
Baca juga: Varian Baru IHU Masih Diselidiki, WHO Belum Masukkan sebagai Varian Covid yang Menjadi Perhatian
Sementara itu menurut wabah.info, sebuah situs web yang melacak prevalensi varian yang berbeda dalam database sekuensing genom, setidaknya ada 400 infeksi varian B.1.640.
Sejauh ini infeksi telah diidentifikasi di setidaknya 19 negara.
Salah satu dari urutan ini juga berasal dari India, satu-satunya dari sekitar 90.000 urutan dari India yang disimpan dalam database global.
Jumlah sekuens varian ini terbanyak berasal dari Perancis, di mana 287 kasus terkonfirmasi hingga saat ini.
Selain itu, ada juga ditemukan 17 kasus dari Jerman dan 16 dari Inggris. Tetapi negara di mana varian ini tampak paling umum adalah Kongo, di mana 39 dari 454 sekuens genom yang dilakukan sejauh ini termasuk dalam garis keturunan B.1.640.
Baca juga: Varian IHU dari Virus Covid-19 Ditemukan di Perancis, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?
Jauh sebelum November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikannya B.1.640 sebagai variant under monitoring (VUM). Itu adalah kategorisasi tingkat awal yang dianggap layak untuk diwaspadai.
Meskipun adanya jumlah besar mutasi dalam varian ini telah menarik minat para peneliti dan menimbulkan kekhawatiran publik, B.1.640 tidak menyebar pada tingkat yang menakutkan.
Hal itu tidak mengkhawatirkan seperti penyebaran Omicron. Menurut situs web wabah.info, varian ini terakhir terdeteksi pada 25 Desember 2021. Setelah itu, tidak ada kasus baru yang terdeteksi di database global.
“Tidak ada yang perlu panik atau terlalu khawatir (tentang) saat ini, mengingat buktinya. Tapi jelas sesuatu yang perlu diwaspadai selama beberapa minggu mendatang," kata seorang ilmuwan di Institut Genomic and Integrative Biology yang berbasis di Delhi, Vinod Scaria.
Masih dari Forbes, WHO telah memantau varian IHU sejak November, tetapi telah melihat sedikit bukti penyebaran di luar sekitar 20 kasus.
Hal itu dikatakan oleh manajer insiden Covid WHO Abdi Mahmud pada 4 Januari 2022.
Melansir CBS News, Kamis (6/1/2022), Abdi Mahmud mengatakan di konferensi pers di Jenewa bahwa varian itu telah ada di radar WHO. Tetapi itu tidak terbukti menjadi ancaman.
Baca juga: Pendaftaran Bintara TNI AL Minimal Lulusan SMA/SMK Masih Dibuka, Ini Syaratnya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.