Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdeteksi Masuk Indonesia, Ini Cara Melindungi Diri dari Omicron

Kompas.com - 17/12/2021, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (16/12/2021) mengonfirmasi satu kasus varian Omicron di Indonesia.

Pasien tersebut merupakan petugas kebersihan di RS Wisma Atlet yang dites pada 8 Desember 2021.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," kata Budi.

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjut dia.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri dari varian Omicron ini?

Begini penjelasan dari epidemiolog:

Baca juga: Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui soal Omicron

Masker tetap efektif

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, penggunaan masker masih menjadi perlindungan paling efektif dalam mencegah infeksi Covid-19.

Langkah penggunaan masker juga harus disertai pencegahan lainnya, misalnya menjaga jarak dan memastikan diri terlindungi dengan vaksin.

"Dengan memastikan kita ini berada di outdoor dan orang-orang yang memang sama-sama terlindungi dari vaksinasi. Sekarang harus betul-betul hati-hati untuk melakukan aktivitas," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Untuk masyarakat yang beraktivitas di dalam ruangan, Dicky meminta agar pihak pengelola gedung memastikan ventilasi dan sirkulasi tetap terjaga.

Dia menjelaskan, kemampuan proteksi semua vaksin saat ini sudah dipastikan menurun melawan varian Omicron, bahkan tinggal di bawah 50 persen.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Bagaimana Kronologinya?

Segera vaksinasi

Kendati demikian, Dicky menegaskan bahwa vaksin dosis lengkap masih sangat penting dan berarti.

"Karena kita masih bisa berharap sama benteng terakhir yang disebut sel memory yang biasanya jauh lebih kompleks responsnya, ini bisa diraih oleh orang yang imunnya lebih kuat dan sudah divaksin penuh," jelas dia.

Untuk itu, Dicky meminta warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, segera untuk divaksin.

Ke depan, ia menyebut bahwa definisi vaksin lengkap kemungkinan arahnya adalah 3 dosis, tapi tak bisa dilakukan dengan luas karena stok terbatas.

"Sehingga yang sudah mendapat dua dosis dan menunggu booster, harus menerapkan 5M, jangan lupa masker itu efektif, tapi saat ini harus dijaga kedisplinannya dalam menjaga jarak," ujarnya.

Baca juga: WHO Rilis Rekomendasi Sementara Mencampur dan Mencocokkan Vaksin Covid-19

"Pastikan yang di dalam ruangan-ruangan, ventilasi sirkulasi itu yang penting," tambah dia.

Bagi masyarakat di daerah, Dicky menyebut situasinya lebih menguntungkan, karena aktivitas banyak dilakukan di luar ruangan.

Kendati demikian, dia mengingatkan agar aktivitas outdoor itu dilakukan dengan berkerumun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com