KOMPAS.com - Retakan pada lantai dan dinding rumah mengganggu estetika dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Lantai yang retak-retak akan memiliki tekstur kasar yang bisa menyakiti dan melukai telapak kaki.
Belum lagi, retakan lantai dan dinding biasanya juga akan digunakan sebagai jalan keluar masuk sarang semut dan berbagai serangga.
Retakan pada lantai dan dinding rumah biasanya susah dicari penyebab pastinya. Melansir The Spruce, retakan pada lantai biasanya bukan disebabkan karena kualitas keramik lantai yang kurang bagus.
Melainkan disebabkan karena adanya anomali di bawah lantai keramik alias di dalam tanah, atau di area sekelilingnya.
Baca juga: Lantai Keramik Menggelembung, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya
1. Tertimpa benda berat
Jika retakan hanya terjadi pada satu kotak ubin saja, biasanya itu terjadi karena lantai tertimpa atau kejatuhan benda-benda yang berukuran cukup berat.
Di lantai dapur, lantai bisa pecah atau retak jika tertimpa poci keramik, pot tanaman, atau cobek dan ulekan.
2. Menahan beban berat terlalu lama
Ubin atau lantai keramik juga bisa pecah jika digunakan menahan beban berat terlalu lama seperti lemari pendingin atau lemari pakaian.
Namun dalam hal ini, biasanya ubin baru akan retak jika beban yang ada memang sangatlah berat, lebih dari 110 kilogram per kotak ubin.
3. Ubin tidak terpasang dengan presisi
Dalam memasang ubin, semakin rapat jarak maka akan semakin baik. Ketika pemasangan ubin satu dengan ubin lainnya memiliki kerenggangan, maka hal ini bisa membuka peluang ubin melengkung dan retak.
Baca juga: Tips Menghilangkan Bau Apek Rumah karena Dinding yang Berjamur
4. Ada kebocoran pipa air