Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?

Kompas.com - 03/12/2021, 20:50 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian Omicron yang merupakan varian baru dari virus corona penyebab Covid-19 dan pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan kini menyebar ke berbagai negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian Omicron B.1.1.529 sebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan.

Hal ini disebabkan jumlah mutasi pada protein spike varian Omicron yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian lainnya, termasuk varian Delta.

Jumlah mutasi yang tinggi ini membuat varian tersebut berpotensi lebih menular dan dikhawatirkan dapat menyebabkan ledakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali.

Baca juga: Peringatan Epidemiolog soal Varian Baru Virus Corona B.1.1.529

Negara mana saja yang telah mendeteksi varian Omicron?

Daftar 27 negara yang laporkan varian Omicron

Kasus infeksi Covid-19 yang terkait dengan varian Omicron telah terdeteksi di 27 negara.

Sebelumnya, per Rabu (1/12/2021) CNN melaporkan 25 negara di dunia telah mendeteksi varian Omicron.

Kemudian, diberitakan Kompas.com, Jumat (3/12/2021) dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia, melaporkan temuan kasus varian Omicron di wilayahnya.

Baca juga: Bagaimana Gejala Terinfeksi Varian Omicron dan Apakah Terdeteksi PCR?

Malaysia menemukan satu kasus varian Omicron yang berasal dari seorang pelajar asing berusia 19 tahun.

Pelajar tersebut diketahui tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November 2021 dan telah menjalani tes PCR setibanya di Malaysia.

Kasus di Malaysia ini datang beberapa jam setelah pengumuman dua kasus varian Omicron yang ditemukan di Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, kedua kasus tersebut tiba dengan pesawat dari Johannesburg, Afrika Selatan dan telah menjalani isolasi.

Baca juga: Mengenal Obat Covid-19 GSK yang Disetujui Pemerintah Inggris

Berikut daftar negara yang telah mendeteksi Omicron:

  1. Australia: 7 kasus
  2. Austria: 1 kasus
  3. Belgia: 1 kasus
  4. Botswana: 19 kasus
  5. Brasil: 2 kasus
  6. Kanada: 6 kasus
  7. Ceko: 1 kasus
  8. Denmark: 4 kasus
  9. Perancis: 1 kasus (di Pulau Reunion)
  10. Jerman: 9 kasus
  11. Hong Kong: 4 kasus
  12. Israel: 4 kasus
  13. Itala: 9 kasus
  14. Jepang: 2 kasus
  15. Belanda: 16 kasus
  16. Nigeria: 3 kasus
  17. Norwegia: 2 kasus
  18. Portugal: 13 kasus
  19. Arab Saudi: 1 kasus
  20. Afrika Selatan: 77 kasus
  21. Korea Selatan: 5 kasus
  22. Spanyol: 2 kasus
  23. Swedia: 3 kasus
  24. Inggris Raya: 22 kasus
  25. Amerika Serikat: 1 kasus
  26. Malaysia: 1 kasus
  27. Singapura: 2 kasus

Baca juga: Mengenal Varian Baru Botswana B.1.1.529 dan Potensi Bahayanya...

5 hal yang sudah diketahui tentang Omicron

Diberitakan Kompas.com, 30 November 2021, para ilmuwan saat ini masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap karakteristik varian Omicron.

Pada 28 November 2021, WHO mengumumkan hal-hal yang sudah diketahui dari Omicron:

1. Tingkat penularan

Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.

Jumlah orang yang dites positif Covid-19 telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terdampak varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

2. Tingkat keparahan

Belum dapat dipastikan apakah infeksi Covid-19 akibat varian Omicron, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dari varian lain, termasuk Delta.

Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.

Akan tetapi, hal ini mungkin disebabkan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi. Bukan spesifik akibat infeksi dari Omicron.

Sejauh ini belum ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.

Namun demikian, perlu diingat bahwa semua varian Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.

Baca juga: Kapan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai? Ini Penjelasan Kemenkes

3. Potensi reinfeksi

Bukti awal menunjukkan kemungkinan orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah, karena varian Omicron.

Namun, informasi tersebut masih terbatas.

Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan segera disampaikan WHO dalam beberapa hari atau minggu mendatang.

Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

4. Efektivitas vaksin

WHO saat ini masih bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksin.

Sejauh ini, vaksin masih tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian, dan tetap efektif terhadap varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.

5. Masih bisa dideteksi PCR

WHO menyebutkan bahwa tes PCR (Polymerase Chain Raction) masih mampu mendeteksi infeksi Covid-19 akibat Omicron.

Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah varian Omicron berdampak pada jenis tes lain, termasuk tes rapid antigen.

Baca juga: Mengenal Obat Covid-19 GSK yang Disetujui Pemerintah Inggris

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Corona B.1.1.529

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com