Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Asal-usul Nama Bibit Siklon 94W, Siklon Tropis Nyatoh, dan Teratai?

Kompas.com - 03/12/2021, 12:40 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tiga siklon tropis terdeteksi di Indonesia, yakni Bibit Siklon 94 W, siklon tropis Teratai dan juga siklon tropis Nyatoh.

Saat dihubungi Kompascom, Kamis (2/12/2021), Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, berdasarkan pantauan kerakhir, siklon tropis Teratai telah mulai hilang.

Sedangkan untuk bibit siklon 94 W hingga saat ini masih belum menjadi siklon.

Adapun siklon tropis Nyatoh satu-satunya siklon tropis aktif dengan update kondisi per Kamis (3/12/2021) pukul 07.00 WIB terpantau kecepatan maksimum 75 knot atau 140 km/jam.

Baca juga: UPDATE Perkembangan Tiga Siklon Tropis di Indonesia 

Soal siklon-siklon ini, bagaimana penamaan terhadap siklon tropis maupun bibit siklon?

Penamaan bibit siklon 

Guswanto menjelaskan, bibit siklon salah satu cara penamaannya diberikan berdasarkan lokasi tumbuhnya.

“Terkait penamaan bibit siklon tropis mengacu pada kode dari JTWC (Joint Typhoon Warning Center),” ujar Guswanto.

Ia mengatakan, untuk penomoran dimulai dari angka 90, 91, dan seterusnya hingga 99.

Jika sudah mencapai angka 99 dan masih terdapat bibit siklon baru, maka penomoran akan kembali lagi ke angka 90.

Adapun kode W seperti pada 94 W menunjukkan posisi lokasi di mana W berarti Western North Pacific.

Kode yang lain yakni S untuk South Indian Ocean. Adapun B dan A berarti North Indian Ocean.

Penamaan siklon tropis

Untuk penamaan siklon tropis berbeda dengan bibit siklon.

Siklon tropis Nyatoh, menurut Guswanto, pemberian namanya karena yang memberikan nama adalah dari Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jepang.

“Karena tumbuh dan berkembangnya di wilayah yang menjadi tanggung jawab TCWC Jepang, namanya area of responsibility dari TCWC Jepang,” ujar dia.

Sementara, untuk siklon tropis Teratai penamaannya diberikan oleh BMKG karena wilayahnya berada di wilayah kewenangan BMKG.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com