Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Air Laut Asin karena Bercampur Sperma Paus

Kompas.com - 28/11/2021, 15:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi yang menyebutkan bahwa air laut asin karena bercampur dengan sperma paus biru.

Informasi ini tersebar luas di media sosial, salah satunya Facebook.

Beberapa akun mengunggah informasi ini dengan melampirkan sebuah foto dengan narasi tersebut.

Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa klaim air laut asin karena bercampur sperma paus biru adalah tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi tersebut diunggah oleh akun ini, ini, dan ini. Ketiga akun tersebut mengunggah foto dengan keterangan sama.

Selain itu, informasi yang sama juga diunggah oleh salah satu akun di media sosial Instagram pada 22 Juli 2021. 

"Air laut campur karo spermane paus to layak asin," tulis salah satu akun.

Adapun teks dalam foto yang dibagikan dalam unggahan tersebut sebagai berikut:

“Paus jantan berejakulasi sekitar 40 galon sperma saat kawin. Hanya 10 persen saja yang berhasil masuk ke dalam rahim paus betina. Dan kalian masih penasaran kenapa air laut rasanya asin?”

Tangkapan layar unggahan yang menyebut air laut asin dikarenakan bercampur sperma pausFacebook Tangkapan layar unggahan yang menyebut air laut asin dikarenakan bercampur sperma paus

Penelusuran Kompas.com

Penyebab utama konsentrasi garam dalam air laut atau salinitas laut adalah ion mineral yang larut dalam air hujan setelah jatuh. Ion-ion mineral ini mengalir ke sungai dan akhirnya masuk ke laut.

Tak ada sumber yang kredibel untuk mendukung klaim bahwa sperma paus biru berkontribusi pada salinitas laut.

“Pernyataan tentang membuat air laut asin ini benar-benar omong kosong,” kata Ketua Studi Cetacean Pulau Mingan Richard Sears, sebuah organisasi penelitian di Kanada yang didedikasikan untuk studi mamalia laut, seperti dikutip dari AFP.

Banyak ion terlarut digunakan oleh organisme di laut dan dikeluarkan dari air. Lainnya tidak dihilangkan sehingga konsentrasinya meningkat seiring waktu.

Laman National Ocean Services Amerika Serikat, menyebutkan, garam laut berasal dari dua sumber yaitu limpasan dari darat dan bukaan di dasar laut.

Batuan di darat menjadi sumber utama garam terlarut dalam air laut. Air hujan yang jatuh di darat sedikit asam sehingga mengikis batuan. Kemudian, melepaskan ion yang terbawa ke sungai, yang akhirnya masuk ke laut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com