KOMPAS.com - Sebagian besar dari kita lebih mudah mengingat wajah dan kesulitan dalam mengingat nama.
Jadi ketika bertemu teman lama, acap kali kita lupa akan nama mereka. Namun wajah mereka, tetap kita kenali dengan baik sebagai seseorang yang pernah dan sudah kita kenal sebelumnya.
Kesulitan mengingat nama ternyata tak berkaitan dengan menurunnya kualitas memori pada otak.
Karena nyatanya mereka yang sering kesulitan mengingat nama, masih bisa mengingat struktur wajah dengan baik selama bertahun-tahun lamanya.
Lantas apa yang bisa membuat kita lebih bisa menghapal wajah daripada nama? Penjelasan ilmiah apa yang ada di belakangnya.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Ikan Padahal Mereka Membenci Air?
Melansir dari The Cut, wajah adalah objek yang sarat informasi. Dalam satu kesatuan wajah, ada banyak variabel yang bisa kita kenali. Mulai dari ekspresi, kontak mata, cara mulut tersenyum dan berbicara, dan masih banyak lagi.
Jadi mengapa kita lebih bisa menghapal wajah daripada nama, karena dalam satu bingkai wajah, otak kita mengenali berbagai macam variabel yang menjadi satu pola khas.
Bandingkan dengan nama. Apa yang bisa ditawarkan nama pada otak? Secara garis besar, otak hanya mengenali nama sebagai deretan huruf yang membentuk beberapa kesatuan kata saja.
Untuk mengingat objek yang hanya memiliki struktur sederhana seperti deretan huruf, otak bisa bekerja menyimpan memori jangka panjang dengan maksimal hanya jika kita mengulang-ulang penyebutannya selama beberapa kali.
Otak juga lebih mudah mengingat struktur sederhana seperti nama jika nama tersebut diikuti oleh struktur khas yang lebih kompleks, seperti wajah yang cantik atau wajah yang ganteng.
Ketika bertemu wanita cantik, kita akan secara otomatis menghapal nama mereka di memori otak tanpa kita perlu bersusah payah menghapalnya.
Baca juga: Apakah Warna Langit Senja di Planet Lain?
Seringnya, lima menit atau sepuluh menit setelah berkenalan, kita akan langsung melupakan nama orang yang ada di hadapan kita.
Lantas bagaimana cara kita agar bisa mengingat nama dengan baik?
Satu-satunya cara adalah dengan mengulang-ulang penyebutan nama selama informasi tersebut masih tersimpan di memori jangka pendek otak.
Nama akan diingat dengan mudah oleh otak ketika kita sering berinteraksi dengan si pemilik nama tersebut. Atau, penyebutan nama disertai dengan kekhasan suara atau gestur yang membuat otak akan selalu mengingat momen tersebut.
Manusia memang lebih mudah menghapal wajah daripada nama karena otak didesain lebih mudah mengingat data visual daripada data suara.
Meski begitu, melansir Science Friday, ada gangguan kesehatan bernama prosopagnosia yang membuat seseorang susah mengenali wajah.
Pada gangguan ini, seseorang tak bisa mengenali wajah orang-orang yang mereka cintai, bahkan wajah mereka sendiri.
Baca juga: Hati-Hati, Tidur Terlalu Lama Bisa Menurunkan Kualitas Memori Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.