KOMPAS.com - Segala sesuatu harus sesuai porsi normal. Jangan kekurangan, jangan pula berlebihan.
Seperti juga tidur. Ada jumlah tidur rata-rata yang bisa ditempuh manusia. Jika bisa mencapai itu, metabolisme dijamin bisa lancar tanpa kendala.
Namun ketika seseorang kurang tidur, maka akan ada beberapa dampak kesehatan serius yang menghadang di depan tubuh.
Seperti melansir dari NHS, kualitas tidur yang kurang bisa mengantarkan kita pada risiko obesitas, serangan jantung, bahkan diabetes.
Normalnya, setiap manusia membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 8 jam porsi tidur malam agar tubuh bisa kembali segar dan berfungsi optimal keesokan harinya.
Porsi ini bisa lebih bisa kurang, masing-masing tubuh memiliki kebutuhannya sendiri-sendiri.
Jika keesokan pagi terbangun dengan letih dan kantuk yang masih menyekap, bisa jadi Anda butuh waktu tidur lebih panjang dari biasanya.
Jika kurang tidur membahayakan jantung, bagaimana dengan kelebihan waktu tidur? Atau oversleeping?
Baca juga: Kenali Detak Jantung saat Istirahat yang Sehat
Oversleeping disebut pula hypersomnia. Orang dengan gangguan ini, biasa tidur malam dengan rentang waktu sangat panjang, yaitu 10 hingga 12 jam per harinya.
Oversleeping biasa terjadi pada bayi dan anak-anak. Namun pada dewasa, gangguan tidur ini bisa lahir karena berbagai faktor, salah satunya gaya hidup.
Ketika Anda kurang tidur, maka tubuh akan mengirim sinyal kepada otak bahwa ada hutang tidur yang harus dibayar. Maka di hari berikutnya, hutang tidur ini akan ditagih dan Anda akan tidur dalam jangka waktu yang panjang.
Hypersomnia yang hanya terjadi sesekali waktu tak perlu dikhawatirkan. Namun hypersomnia yang terjadi terlalu sering, harus diwaspadai. Karena bisa jadi itu terjadi lantaran ada berbagai penyakit yang melatarbelakangi.
Dicukil dari laman Healthline, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa membuat Anda hypersomnia. Yaitu gangguan tiroid, penyakit jantung, sleep apnea, atau malah depresi.
Baca juga: Depresi Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bedanya dengan Emosi Sesaat
Ketika hypersomnia berlangsung terus menerus tanpa henti, maka tubuh Anda juga akan masuk ke dalam bahaya kesehatan berikutnya. Yaitu rawan terkena anxiety, kurang energi, sakit kepala, obesitas, back pain, juga serangan jantung.