Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gula Darah dalam Tubuh dan Cara Mengelolanya..

Kompas.com - 12/11/2021, 15:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gula darah atau glukosa merupakan gula utama yang ditemukan dalam darah.

Glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi dan menjadi sumber energi utama tubuh. Darah akan membawa glukosa ke semua sel tubuh yang digunakan sebagai energi.

Kendati demikian, gula darah di tubuh harus dijaga agar tetap normal. Gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penyakit diabetes.

Dituliskan Medlineplus.gov, terlalu banyak glukosa dalam darah dapat menyebabkan masalah serius.

Bagi penderita diabetes, sangat penting untuk menjaga angka dan memeriksa kadar gula darah dalam tubuh setiap harinya.

Baca juga: Buah dan Sayuran yang Efektif Menurunkan Gula Darah

Penyebab dan gejala gula darah tinggi

Terdapat beragam penyebab gula darah tinggi atau hiperglikemia, termasuk stres, sakit, terlalu banyak makan makanan, maupun tidak cukup insulin.

Seiring waktu, gula darah tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang serius.

Adapun gejala gula darah tinggi, yaitu:

  • Merasa sangat lelah
  • Merasa haus
  • Mengalami penglihatan kabur
  • Buang air kecil atau kencing lebih sering

Mereka yang mengalami kadar gula darah tinggi dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

Selain itu, dapat berolahraga secara teratur, minum obat sesuai anjuran, mengikuti rencana makan sesuai saran ahli, memeriksakan gula darah, hingga penyesuaian dosis insulin.

Baca juga: Tips Atasi Kolesterol, Hipertensi, Gula Darah Tinggi, dan Asam Urat

Berapa kadar gula darah normal?

Melansir Webmd.com, seseorang yang mengalami diabetes, kadar gula darah atau glukosa darah kemungkinan tinggi secara konsisten.

Hal ini dapat merusak tubuh dan menyebabkan banyak masalah lain.

Gula darah normal berada kurang dari 100 mg/dL setelah tidak makan atau puasa setidaknya selama 8 jam, dan kurang dari 140 mg/dL dalam waktu 2 jam setelah makan.

Pada siang hari, kadarnya cenderung paling rendah sebelum makan.

Bagi kebanyakan orang tanpa diabetes, kadar gula darah sebelum makan berkisar antara 70-80 mg/dL.

Gula darah rendah

Gula darah rendah atau hipoglikemia mempunyai banyak penyebab, termasuk tidak makan, terlalu banyak mengonsumsi insulin, mengonsumsi obat diabetes, berolahraga lebih dari kebiasaan, dan minum alkohol.

Gula darah dianggap rendah bila berada di bawah 70 mg/dL.

Tanda-tanda gula darah rendah berbeda untuk setiap orang, dengan gejala umum meliputi:

  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Kegugupan atau kecemasan
  • Iritabilitas atau kebingungan
  • Pusing
  • Kelaparan

Gula darah yang rendah juga dapat membahayakan tubuh dan harus ditangani sesegera mungkin.

Kadar gula rendah juga sangat bervariasi. Kebanyakan orang, glukosa tidak akan pernah turun di bawah 60 mg/dL, bahkan dengan puasa yang berkepanjangan.

Saat berdiet atau berpuasa, hati menjaga kadar gula tetap normal dengan mengubah lemak dan otot menjadi gula.

Baca juga: 7 Gejala Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Cara mengetahui diabetes

Beberapa tes dapat dilakukan untuk mengetahui seseorang menderita diabetes, yaitu:

1. Tes glukosa plasma darah

Dokter akan menguji gula darah setelah berpuasa selama 8 jam, dan kadar gula darah lebih tinggi dari angka 126 mg/dL.

2. Tes toleransi glukosa oral

Setelah berpuasa selama 8 jam, dan mendapatkan minuman manis khusus, setelah dua jam kadar gula lebih tinggi dari angka 200 mg/dL.

3. Pemeriksaan acak

Dokter menguji gula darah dan kadar gula darah lebih tinggi dari angka 200 mg/dL. Buang air kecil menjadi lebih sering, selalu haus, dan berat badan naik atau turun secara signifikan.

Kemudian akan dilakukan tes kadar gula puasa atau tes toleransi glukosa oral untuk memastikan diagnosis.

Kadar gula yang lebih tinggi dari normal tidak sehat. Tingkat yang lebih tinggi dari normal, tapi tidak mencapai titik diabetes penuh disebut pradiabetes.

Menurut American Diabetes Association, sebanyak 86 juta orang di Amerika Serikat mempunyai kondisi ini, di mana bisa menyebabkan diabetes jika tak melakukan perubahan gaya hidup sehat.

Kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung, meskipun tidak sebanyak diabetes.

Untuk mencegah pradiabetes menjadi diabetes dapat dilakukan dengan diet dan berolahraga.

Baca juga: 7 Gejala Tak Lazim dari Diabetes

Dampak buruk gula darah tinggi

Glukosa merupakan bahan bakar yang berharga untuk semua sel dalam tubuh saat berada pada tingkat normal.

Namun jika kadarnya terlalu tinggi, maka akan buruk dampaknya bagi tubuh. Efek buruk dari tingginya kadar gula darah bagi tubuh meliputi:

  • Kadar gula yang tinggi secara perlahan mengikis kemampuan sel-sel di pankreas untuk membuat insulin
  • Kadar gula tinggi dapat menyebabkan perubahan yang mengarah pada pengerasan pembuluh darah, atau disebut aterosklerosis.

Hampir semua bagian tubuh bisa rusak karena terlalu banyak gula, dan pembuluh darah yang rusak menyebabkan berbagai masalah seperti:

  • Penyakit ginjal atau gagal ginjal, yang pada akhirnya membutuhkan dialisis
  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Kehilangan penglihatan atau kebutaan
  • Sistem kekebalan yang melemah, dengan risiko infeksi lebih besar
  • Disfungsi ereksi
  • Kerusakan saraf atau neuropati, yang menyebabkan kesemutan, nyeri, kurang sensasi di kaki, tungkai, dan tangan
  • Sirkulasi yang buruk ke kaki
  • Penyembuhan luka yang lambat dan berpotensi amputasi.

Baca juga: Benarkah Ada Golongan Darah Tertentu yang Rentan Kena Diabetes?

Cara mengelola kadar gula darah

Penting untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang direkomendasikan untuk membantu mencegah masalah kesehatan serius dalam jangka waktu panjang.

Menurut CDC, target gula darah adalah sebesar 80-130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL dua jam setelah mulai makan.

Ukur kadar gula darah atau glukosa secara rutin. Bagi penderita diabetes dapat memeriksa gula darah sesuai jenis diabetesnya.

Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan saat pertama kali bangun tidur, sebelum makan atau minum apa pun.

Selain itu, pemeriksaan juga dapat dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, dan di waktu tidur.

Perlu diketahui, target gula darah mungkin berbeda tergantung pada usia, masalah kesehatan yang dimiliki, dan faktor lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com