One mengatakan, banjir menyebabkan kendaraan bermotor tidak dapat digunakan. Ia bahkan harus membeli perahu karet untuk kebutuhan transportasi.
"Sementara hanya perahu karet yang bisa," kata One.
Menurut One, banjir yang berlangsung dalam waktu lama ini menyebabkan aktivitas sehari-hari warga Sintang lumpuh.
"Lumpuh banget. Jalan poros yang menghubungkan Sintang dengan Kapuas Hulu sudah tidak bisa dilalui kendaraan mobil. Kemarin nyoba hampir mogok, karena (ketinggian air) sudah melebihi kap mesin," ungkap dia.
Baca juga: Beredar Foto Air Banjir di Pekalongan Berwarna Hijau, Apa Sebabnya?
One mengatakan, ia cukup beruntung karena masih sempat mempersiapkan stok barang-barang pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pasar saat ini masih (normal). Cuma ya makin menipis stoknya," kata dia.
One berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, terutama logistik dan air bersih.
"Harapannya karena saat ini akses terputus, komunikasi juga terputus karena jaringan terganggu juga, jadi mungkin daerah-daerah yang belum tersentuh agar bisa diberikan bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan air bersih. Karena air bersih juga mulai susah," ungkap One.
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?