Selain itu, Dicky mengatakan bahwa munculnya riset ini mengubah persepsi sebelumnya, di mana rapid tes antigen tidak akurat dan tidak bisa digunakan sebagai syarat tes Covid-19.
Padahal saat ini sudah bisa menjadi rujukan dan hasil tes ini juga diperkuat dari Harvard School Public Health.
"Rapid tes antigen bisa menangkap setiap orang yang menularkan atau menjadi ancaman bagi masyarakat, kan jadi pas, dan cukup dengan rapid tes antigen untuk perjalanan," ucap Dicky.
Tidak hanya digunakan sebagai syarat perjalanan, tes antigen juga dapat diterapkan pada sekolah, tempat kerja, sarana olahraga, acara musik, dan lainnya.
Ia mengingatkan, pemerintah harus memahami dalam konteks bagaimana memprioriaskan mana antara antigen dengan PCR dalam kebijakan strategi kesehatan masyarakat.
"Kesimpulan dari riset ini ya (pakai) tes antigen saja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.